Cemburu Pada Pasangan Itu Sunnah Nabi, Begini Penjelasannya
Radarislam.com ~ Rasa Cemburu memang sudah menjadi sifat lahiriah manusia. Baik wanita maupun pria, rasa cemburu merupakan hal yang sangat tak menyenangkan jika pasangan melukai perasaam. Cemburu merupakan hal wajar namun tidak perlu ditanggapi secara serius.
Cemburu ternyata juga disunahkan oleh Rasul. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, Imam Ahmad bin Hanbal, dan Imam an-Nasa’i Rahimahumullahu Ta’ala, Rasulullah SAW bersabda:
“Sungguh ada di antara cemburu yang disukai Allah Ta’ala dan adapula cemburu yang dibenci-Nya. Cemburu yang disukai Allah Ta’ala adalah kecemburuan yang disertai keragu-raguan. Sedangkan cemburu yang dibenci Allah Ta’ala adalah cemburu tanpa keraguan lagi.”
Cemburu ternyata juga disunahkan oleh Rasul. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, Imam Ahmad bin Hanbal, dan Imam an-Nasa’i Rahimahumullahu Ta’ala, Rasulullah SAW bersabda:
“Sungguh ada di antara cemburu yang disukai Allah Ta’ala dan adapula cemburu yang dibenci-Nya. Cemburu yang disukai Allah Ta’ala adalah kecemburuan yang disertai keragu-raguan. Sedangkan cemburu yang dibenci Allah Ta’ala adalah cemburu tanpa keraguan lagi.”
Bahkan, salah satu istri Nabi ada juga yang suka cemburu. Dia adalah Ummul Mukminin ‘Aisyah binti Abu Bakar ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘anhuma. Ummul Mukminin ‘Aisyah cemburu lantaran tidak ingin ada yang lebih cantik dalam pandangan sang suami.
Dia juga pernah menyebarkan tepung ke wajah Ummul Mukminin Saudah binti Zum’ah. Iika dilihat, Ummu Saudah lebih tua darinya. Meski terkesan bertengkar, sang Nabi justru malah tertawa dan juga memerintahkan Ummu Saudah untuk membalas hal serupa yang dilakukan.
Nah, apakah tindakan yang dilakukan ‘Aisyah ini berlebihan? Ternyata jawabannya tidak. Hal ini karena disana ada nabi sebagai penengah.
Menurut kita sebagai generasi sekarang, hal tersebut terkesan sangat berlebihan. Namun kenyataannya, cemburu itu diperbolehkan dan bahkan disunahkan oleh Nabi.
Sifat cemburu memang kerap dirasakan. Apalagi jika pasangan yang kita cintai dekat dengan orang lain. Mirisnya, sifat-sifat kini telah hilang dari sebagian besar kaum Muslimin di akhir zaman. Rasa cemburu sudah tidak ada lagi.
Bahkan banyak kaum Muslim yang dengan santainya mengizinkan pasangannya pergi dengan orang lain yang bukah muhrimnya. Hal ini dilakukan karena alasan pekerjaan.
Namun patutlah berhati-hati sebab setan selalu mencari kesempatan untuk menggoda manusia. Jadi cemburu pun bisa dijadikan benteng agar pasangan kita terhindar dari fitnah. Tapi sebaiknya jangan terlalu cemburu berlebihan sebab hal ini bisa mengurangi rasa cinta pasangan kita. [Radarislam/ Hv]
Dia juga pernah menyebarkan tepung ke wajah Ummul Mukminin Saudah binti Zum’ah. Iika dilihat, Ummu Saudah lebih tua darinya. Meski terkesan bertengkar, sang Nabi justru malah tertawa dan juga memerintahkan Ummu Saudah untuk membalas hal serupa yang dilakukan.
Nah, apakah tindakan yang dilakukan ‘Aisyah ini berlebihan? Ternyata jawabannya tidak. Hal ini karena disana ada nabi sebagai penengah.
Menurut kita sebagai generasi sekarang, hal tersebut terkesan sangat berlebihan. Namun kenyataannya, cemburu itu diperbolehkan dan bahkan disunahkan oleh Nabi.
Sifat cemburu memang kerap dirasakan. Apalagi jika pasangan yang kita cintai dekat dengan orang lain. Mirisnya, sifat-sifat kini telah hilang dari sebagian besar kaum Muslimin di akhir zaman. Rasa cemburu sudah tidak ada lagi.
Bahkan banyak kaum Muslim yang dengan santainya mengizinkan pasangannya pergi dengan orang lain yang bukah muhrimnya. Hal ini dilakukan karena alasan pekerjaan.
Namun patutlah berhati-hati sebab setan selalu mencari kesempatan untuk menggoda manusia. Jadi cemburu pun bisa dijadikan benteng agar pasangan kita terhindar dari fitnah. Tapi sebaiknya jangan terlalu cemburu berlebihan sebab hal ini bisa mengurangi rasa cinta pasangan kita. [Radarislam/ Hv]