Hoax Dr. Zakir Naik soal Penulisan Insya Allah atau In Shaa Allah, Ini Yang Benar

Klaifikasi, Pertama
Dr. Zakir Naik tidak pernah melarang menuliskan “Insya Allah” atau
menyuruh menuliskan “In Shaa Allah.” Gambar yang mencatut foto Dr.
Zakir Naik itu adalah Hoax saja. Akun Twitter para Fans Zakir Naik
menyangkal pencatutan foto Zakir.
Zakir Naik never said anything on how to spell InshaAllah...Please don't spread wrong information without any Official confirmation.— Zakir Naik Fans (@zakirnaikfans) November 19, 2012
Kedua,
ada perbedaan penulisan antara Bahasa Arab dengan Bahasa Indoensia.
Bahasa Indonesia ditulis dengan alfabet sedangkan Bahasa Arab
menggunakan huruf Hijaiyah.
Kalimat Insya Allah (dalam bahasa Indonesia) menggunakan (ش) yang ditulis dengan (Syin) bukan (ص ) yang ditulis dengan Shad.
Kalimat Insya Allah (dalam bahasa Indonesia) menggunakan (ش) yang ditulis dengan (Syin) bukan (ص ) yang ditulis dengan Shad.
- Bahasa Arab, penulisan yang benar adalah إِنْ شَاءَ اللَّهُ
- Bahasa Indonesia sendiri huruf Arab ش biasa ditulis dengan “sy”
- Di Indonesia, “shaa” sudah ditransliterasikan dari huruf ص.
- Dalam bahasa Inggris, huruf ش ditulis dengan “shaa”.
- Dalam bahasa Inggris, huruf ش ditulis dengan “shaa”.
Ini yang menimbulkan perbedaan antara penulisan “Insya Allah” dengan “In Shaa Allah.” Apapun penulisannya, asalkan bunyi dan maksudnya benar maka dia benar. Kalau dalam Bahasa Indonesia, memang lebih umum menggunakan kata “Insya Allah” seperti juga halnya menulis “Masya Allah” atau “Shalat Isya.”
Ketiga, Makna Tulisan
Keempat, lihat cara penulisan baku terjemahan
Kalimat kalimat Insya Allah dapat kita temukan dalam banyak ayat Al-Qur'an. Di antaranya
Al-Baqarah ayat 70
Mereka berkata lagi: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, supaya diterangkanNya kepada kami lembu betina yang mana satu? Kerana sesungguhnya lembu yang dikehendaki itu kesamaran kepada kami (susah kami memilihnya), dan kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk mencari dan menyembelih lembu itu)".
Yusuf ayat 99
Maka ketika mereka (Nabi Yaakub dan keluarganya) masuk (ke Mesir) menemui Yusuf, Yusuf segera menyambut serta memeluk kedua ibu bapanya, sambil berkata: "Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah kamu berada di dalam aman
Al-Kahfi ayat 24, Al-Kahfi ayat 69, Al-Qashash ayat 27 dan masih banyak lagi yang kesemuanya menggunakan penulisan insya Allah.
Kesimpulan
Hati-hatilah, jika kita mendapati sesuatu walau itu terlihat seperti dari seorang ulama besar (dalam photo), tapi apakah benar dia yang menyatakan hal seperti itu?, jangan-jangan kita terbawa oleh usaha penyesatan. Hati hati dan teliti itu lebih baik. Semoga Allah mengampuni kita dari ketidaktahuan kita.(*)
Terkait tanggapan yang mengatakan
“InsyaAllah” berarti artinya “menciptakan Allah”, yang satu ini beda
lagi masalahnya karena إنشاء (menciptakan/membuat) beda
dengan إِنْ شَاءَ (bila menghendaki). Pemakaiannya dalam kalimat berdasarkan
kaidah bahasa Arab pun berbeda bunyinya,
bila إِنْ شَاءَ اللَّهُ dibacanya “InsyaAllahu” (bila Allah menghendaki)
bila إنشاءالله dibacanya “Insyaullahi” (menciptakan Allah)
Keempat, lihat cara penulisan baku terjemahan
Kalimat kalimat Insya Allah dapat kita temukan dalam banyak ayat Al-Qur'an. Di antaranya
Al-Baqarah ayat 70
Mereka berkata lagi: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, supaya diterangkanNya kepada kami lembu betina yang mana satu? Kerana sesungguhnya lembu yang dikehendaki itu kesamaran kepada kami (susah kami memilihnya), dan kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk mencari dan menyembelih lembu itu)".
Yusuf ayat 99
Maka ketika mereka (Nabi Yaakub dan keluarganya) masuk (ke Mesir) menemui Yusuf, Yusuf segera menyambut serta memeluk kedua ibu bapanya, sambil berkata: "Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah kamu berada di dalam aman
Al-Kahfi ayat 24, Al-Kahfi ayat 69, Al-Qashash ayat 27 dan masih banyak lagi yang kesemuanya menggunakan penulisan insya Allah.
Kesimpulan
Jika kita mengacu pada transliterasi bahasa Indonesia yang sudah di sepakati, maka yang sesuai penulisan adalah Insyaa Allah.
Adapun jika kita menulis menggunakan
“Insya Allah”, atau “In Syaa Allah”, atau “In Shaa Allah” namun cara
membacanya sama dengan versi arabnya, yang berarti “bila Allah
menghendaki”, maka diperbolehkan. Untuk amannya, sebenarnya akan lebih
baik jika menggunakan penulisan dengan huruf arab. Tapi itu menyulitkan kalau kita mengetik di WA, SMS dan media digital lain.
Baca Juga:
- Heboh Warung Pakai Jin Penglaris, Ini Cara Deteksi Jin Yang Menempel. Berani?
- Kisah Jalaluddin Rumi, Saat Sang Guru Meminta Arak
Baca Juga:
- Heboh Warung Pakai Jin Penglaris, Ini Cara Deteksi Jin Yang Menempel. Berani?
- Kisah Jalaluddin Rumi, Saat Sang Guru Meminta Arak
Hati-hatilah, jika kita mendapati sesuatu walau itu terlihat seperti dari seorang ulama besar (dalam photo), tapi apakah benar dia yang menyatakan hal seperti itu?, jangan-jangan kita terbawa oleh usaha penyesatan. Hati hati dan teliti itu lebih baik. Semoga Allah mengampuni kita dari ketidaktahuan kita.(*)