Subhanallah! Anak Durhaka Pada Sang Ibu Ini Bisa Masuk Surga, Ternyata Begini Alasannya
Anak durhaka pada ibu bisa masuk surga, Radarislam.com ~ Surga di telapak kaki ibu merupakan pepatah yang patut diingat oleh setiap anak. Barangsiapa.durhaka kepada orang tua terutama sang ibu ia akan mendapat siksa neraka.
Namun ada kisah tentang anak durhaka yang durhaka kepada sang ibu tapi ia bisa masuk surga. Bagaimana bisa? Begini ceritanya, suatu hari di zaman Rasulullah SAW. Ada sebuah keluarga kecil.
Ketika itu si suami hendak pergi keluar untuk berdagang, sebelum pergi sang suami berkata kepada istrinya untuk tidak keluar rumah sebelum ia pulang kembali
Pesan ini benar-benar diingat baik-baik oleh istrinya. Ia pun tidak keluar rumah sampai suaminya kembali pulang. Namun suatu ketika, ia didatangi tamu dari salah seorang kerabatnya. Kabar tersebut sangatlah buruk bagi wanita ini, bagaimana tidak ibunya kini sedang sakit keras. Oleh sang kerabat, wanita ini diminta untuk datang menjenguk ibunya.
Namun tak disangka wanita ini menjawab dengan lembut tapi tegas.
"Aku menjaga amanah dari suamiku, untuk tidak bisa keluar rumah sebelum ia kembali dari rumah ini. Sampaikan salam dan maaf ku kepada ibuku" katanya.
Kerabatnya pun kembali ke kampung halamannya dengan kecewa. Ia menyampaikan pesan dari anaknya itu kepada Ibunya yang sakit keras. Namun di tempat lain, si istri ini-sebut saja sebenarnya ingin sekali menjenguk Ibunya yang sedang sakit keras.
Beberapa hari kemudian, sanak keluarganya yang lain kembali datang kepada wanita ini untuk menyampaikan berita yang sama. Ibunya sakit keras bahkan sedang sekarat. Namun wanita ini tetap memberikan jawaban yang sama.
Akhirnya, Ibunya pun meninggal dunia. Wanita ini didatangi lagi oleh sanak keluarganya.
Namun ada kisah tentang anak durhaka yang durhaka kepada sang ibu tapi ia bisa masuk surga. Bagaimana bisa? Begini ceritanya, suatu hari di zaman Rasulullah SAW. Ada sebuah keluarga kecil.
Ketika itu si suami hendak pergi keluar untuk berdagang, sebelum pergi sang suami berkata kepada istrinya untuk tidak keluar rumah sebelum ia pulang kembali
Pesan ini benar-benar diingat baik-baik oleh istrinya. Ia pun tidak keluar rumah sampai suaminya kembali pulang. Namun suatu ketika, ia didatangi tamu dari salah seorang kerabatnya. Kabar tersebut sangatlah buruk bagi wanita ini, bagaimana tidak ibunya kini sedang sakit keras. Oleh sang kerabat, wanita ini diminta untuk datang menjenguk ibunya.
Namun tak disangka wanita ini menjawab dengan lembut tapi tegas.
"Aku menjaga amanah dari suamiku, untuk tidak bisa keluar rumah sebelum ia kembali dari rumah ini. Sampaikan salam dan maaf ku kepada ibuku" katanya.
Kerabatnya pun kembali ke kampung halamannya dengan kecewa. Ia menyampaikan pesan dari anaknya itu kepada Ibunya yang sakit keras. Namun di tempat lain, si istri ini-sebut saja sebenarnya ingin sekali menjenguk Ibunya yang sedang sakit keras.
Beberapa hari kemudian, sanak keluarganya yang lain kembali datang kepada wanita ini untuk menyampaikan berita yang sama. Ibunya sakit keras bahkan sedang sekarat. Namun wanita ini tetap memberikan jawaban yang sama.
Akhirnya, Ibunya pun meninggal dunia. Wanita ini didatangi lagi oleh sanak keluarganya.
"Ibumu telah meninggal dunia, maukah kamu datang untuk menjenguk jasad Ibumu untuk yang terakhir kalinya?," ajak kerabatnya.
Walau dengan nada sedih, wanita ini hanya menjawab pelan.
"Innalillaahi wa ina ilaih Raji'un. Sekali lagi saya minta maaf. Saya tidak bisa pergi dari sini!," katanya
Mendengar perkataan wanita ini, kerabatnya naik pitam.
"Celakalah kamu anak durhala! Saat Ibumu sakit, engkau tidak datang. Saat Ibumu sekarat, kamupun juga tidak datang. Dan disaat seperti ini, Ibumu sudah meninggal dunia, tapi kamu tidak datang?"
Kerabatnya benar-benar berang pada saat itu.
"Maafkan saya kerabatku, sesungguhnya aku ingin tiba ke pemakaman Ibu. Tapi aku tidak bisa pergi dari rumah ini!" jawab wanita itu.
Kerabatnya pun kembali dengan pikiran jengkel, ia tidak habis fikir dengan pemikiran wanira ini Hingga pada suatu hal, sang kerabat yang masih benci dengan sikap wanita itu akhirnya menemui Rasulullah SAW.
"Wahai kekasih Allah, kerabatku telah seperti ini dan seperti itu" kata kerabat ini menceritakan kejadian yang dialaminya..
Namun Rasulullah SAW hanya menjawab tenang.
"Beruntung sekali sang Ibu, ia akan masuk surga bersama putrinya," jawab sang Rasul.
Si kerabat ini heran, kenapa bisa wahita otu masuk surga? Bukannya ia sudah menyia-nyiakan ibunya.
"Kenapa keduanya masuk surga, Ya Rasulullah?," tanya si kerabat
"Si Ibu telah berhasil mendidik anaknya dengan baik. Sedang anaknya berhasil menjaga amanah dari suami dan Ibunya", jawab Rasulullah SAW dengan tegas.
Demikian kisah cerita pada zaman Rasulullah SAW dimana wanita memang harus berbakti pada orang tua sebagai anak. Namun harus tetap patuh kepada perintah suami apapun alasannya. [Radarislam/ Vb]
Walau dengan nada sedih, wanita ini hanya menjawab pelan.
"Innalillaahi wa ina ilaih Raji'un. Sekali lagi saya minta maaf. Saya tidak bisa pergi dari sini!," katanya
Mendengar perkataan wanita ini, kerabatnya naik pitam.
"Celakalah kamu anak durhala! Saat Ibumu sakit, engkau tidak datang. Saat Ibumu sekarat, kamupun juga tidak datang. Dan disaat seperti ini, Ibumu sudah meninggal dunia, tapi kamu tidak datang?"
Kerabatnya benar-benar berang pada saat itu.
"Maafkan saya kerabatku, sesungguhnya aku ingin tiba ke pemakaman Ibu. Tapi aku tidak bisa pergi dari rumah ini!" jawab wanita itu.
Kerabatnya pun kembali dengan pikiran jengkel, ia tidak habis fikir dengan pemikiran wanira ini Hingga pada suatu hal, sang kerabat yang masih benci dengan sikap wanita itu akhirnya menemui Rasulullah SAW.
"Wahai kekasih Allah, kerabatku telah seperti ini dan seperti itu" kata kerabat ini menceritakan kejadian yang dialaminya..
Namun Rasulullah SAW hanya menjawab tenang.
"Beruntung sekali sang Ibu, ia akan masuk surga bersama putrinya," jawab sang Rasul.
Si kerabat ini heran, kenapa bisa wahita otu masuk surga? Bukannya ia sudah menyia-nyiakan ibunya.
"Kenapa keduanya masuk surga, Ya Rasulullah?," tanya si kerabat
"Si Ibu telah berhasil mendidik anaknya dengan baik. Sedang anaknya berhasil menjaga amanah dari suami dan Ibunya", jawab Rasulullah SAW dengan tegas.
Demikian kisah cerita pada zaman Rasulullah SAW dimana wanita memang harus berbakti pada orang tua sebagai anak. Namun harus tetap patuh kepada perintah suami apapun alasannya. [Radarislam/ Vb]