Kenali Gejala Kista Sejak Dini, Begini Cara Mudah Mengetahui Ciri-Cirinya
Kenali gejala kista
sejak dini, Radarislam.com ~ Bagi para wanita saat mendengar kitsa, merupakan penyakit yang
menakutkan.
Kista ovarium (indung telur) adalah tumor jinak berupa kantong
abnormal berisi cairan/campuran dengan bagian padat yang tumbuh dalam indung
telur (ovarium).
Kebanyakan wanita pernah mengalaminya.
Ternyata kista ovarium sering kali tanpa gejala, terutama bila ukurannya masih kecil. Bila kista semakin membesar, barulah muncul rasa tidak nyaman.
Berikut gejala-gejalanya:
- Perut terasa penuh, berat, kembung
- Ada tekanan pada dubur dan kandungan kemih (sulit buang air kecil)
- Haid tidak teratur
- Nyeri panggul yang terus menerus atau kambuhan sampai nyerinya menyebar ke punggung bawah dan paha
- Nyeri saat sanggama
- Mual, ingin muntah
- Pengerasan dada mirip saat hamil
Jika Anda mengalami hal tersebut, bisa jadi ada kista pada ovarium.
Namun, untuk mendiagnosis kepastian ada-tidaknya kista, tak dapat
dilihat dari gejala-gejala saja, karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan
lain, seperti endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim),
ataupun kanker ovarium.
Sayangnya, walau kista bisa dideteksi sejak dini, dengan melakukan pemeriksaan berkala secara teratur, minimal setahun sekali, namun para ahli menyatakan, tidak ada upaya pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyakit ini.
Jadi, upaya yang bisa dilakukan hanyalah mengetahui secara dini penyakit ini, sehingga pengobatan yang dilakukan memberi hasil baik dengan komplikasi minimal.
Dikutip Radarislam.com dari laman Tabloid-Nakita, caranya dengan melakukan pemeriksaan secara teratur; pemeriksaan klinis ginekologik untuk mendeteksi adanya kista atau pembesaran ovarium lainnya, pemeriksaan ultrasonografi (USG)—bila perlu dengan alat doppler untuk mendeteksi aliran darah, pemeriksaan petanda tumor (tumor marker), pemeriksaan CT-Scan/MRI—bila dianggap perlu.
Bila pada pemeriksaan pertama ditemui kista yang tak terlalu besar, dengan batasan 5 sentimeter, maka harus di-ditindak lanjuti setiap tiga bulan sekali.
Sayangnya, walau kista bisa dideteksi sejak dini, dengan melakukan pemeriksaan berkala secara teratur, minimal setahun sekali, namun para ahli menyatakan, tidak ada upaya pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyakit ini.
Jadi, upaya yang bisa dilakukan hanyalah mengetahui secara dini penyakit ini, sehingga pengobatan yang dilakukan memberi hasil baik dengan komplikasi minimal.
Dikutip Radarislam.com dari laman Tabloid-Nakita, caranya dengan melakukan pemeriksaan secara teratur; pemeriksaan klinis ginekologik untuk mendeteksi adanya kista atau pembesaran ovarium lainnya, pemeriksaan ultrasonografi (USG)—bila perlu dengan alat doppler untuk mendeteksi aliran darah, pemeriksaan petanda tumor (tumor marker), pemeriksaan CT-Scan/MRI—bila dianggap perlu.
Bila pada pemeriksaan pertama ditemui kista yang tak terlalu besar, dengan batasan 5 sentimeter, maka harus di-ditindak lanjuti setiap tiga bulan sekali.
Tapi, sekalipun telah menggunakan USG, kadang jenis kista tak
bisa dibedakan secara pasti.
Oleh karenanya, diperlukan pemeriksaan anamnesis untuk menanyakan riwayat penyakitnya. Seperti, bagaimana haidnya, apakah ada nyeri atau tidak, dan sebagainya.
Oleh karenanya, diperlukan pemeriksaan anamnesis untuk menanyakan riwayat penyakitnya. Seperti, bagaimana haidnya, apakah ada nyeri atau tidak, dan sebagainya.
Selain itu, diperlukan juga pemeriksaan fisik dan
laboratorium.
Pemberian obat bergantung pada jenis kistanya.
Pemberian obat bergantung pada jenis kistanya.
Pada kista
endometriosis yang masih kecil, mungkin bisa dilakukan pengobatan. Tapi kalau
sudah membesar, harus dilakukan operasi.
Semoga bermanfaat. [Radarislam/ Nkt]
Semoga bermanfaat. [Radarislam/ Nkt]