Siswi SD di Lampung Jadi Kaya Raya Karena Bisnis Ini, Omzetnya Ratusan Juta
Radarislam.com ~ Menjalani bisnis ternyata tak hanya dilakoni oleh orang dewasa. Anak-anak pun bisa. Hal ini juga didukung oleh kemajuan teknologi untuk pengembangan usaha mereka.
Seperti yang dilakukan siswi kelas 4 sekolah dasar (SD) Plus Islamic Village, Karawaci, Almeyda Nayara Alzier. Bisnisnya diawali dari hobi bermain slime. Naya, sapaan Almeyda Nayara Alzier, belajar secara otodidak lewat YouTube tentang cara membuat permainan yang tengah tren di kalangan anak-anak tersebut.
Tak dinyana, anak Tangerang, itu malah terlibat bisnis slime dan kini sudah mengantongi omzet seratusan juta rupiah sebulan.nMulanya Naya hanya penasaran, karena ada kakak kelasnya, membawa slime.
“Awalnya aku lihat kakak kelas bawa slime, aku tanya itu apa, kata dia itu slime. Terus aku coba main-main ternyata lucu karena teksturnya kenyal. Dari situ aku mulai hobi,” katanya ditemui di kediamannya, Jalan Arief Rahman Hakim, Bandar Lampung, Kamis (11/5) petang.
Saking penasarannya, ia ingin tahu bagaimana cara pembuatan mainan unik yang sedang hits tersebut.
“Dari YouTube aku lihat cara buatnya. Bahannya itu lem, pewarna makanan, slime activator, dan essense untuk pewanginya,” jelasnya.
Ia mengaku awalnya iseng mencoba membuat sendiri permainan warna-warni tersebut. Awal percobaan, cobaan, slime buatan Naya lengket.
“Aku diam-diam beli lem, dan membuat slime sendiri. Mama sempat marah, karena kan pewarna belepotan di mana-mana, bersama lem,” lanjutnya.
Namun, rasa penasaran Naya semakin tinggi. Darah bisnis yang mengalir dari sang bapak, M Alzier Dianis Thabranie, yang juga politisi senior di Lampung, muncul di diri Naya. Bocah itu terus mencoba dan akhirnya berhasil.
“Setelah bisa buat sendiri aku bawa ke sekolah, gak taunya dibeli teman Rp 5 ribu,” tutur putri pasangan Alzier dan Imelda Liana Sari tersebut.
Seperti yang dilakukan siswi kelas 4 sekolah dasar (SD) Plus Islamic Village, Karawaci, Almeyda Nayara Alzier. Bisnisnya diawali dari hobi bermain slime. Naya, sapaan Almeyda Nayara Alzier, belajar secara otodidak lewat YouTube tentang cara membuat permainan yang tengah tren di kalangan anak-anak tersebut.
Tak dinyana, anak Tangerang, itu malah terlibat bisnis slime dan kini sudah mengantongi omzet seratusan juta rupiah sebulan.nMulanya Naya hanya penasaran, karena ada kakak kelasnya, membawa slime.
“Awalnya aku lihat kakak kelas bawa slime, aku tanya itu apa, kata dia itu slime. Terus aku coba main-main ternyata lucu karena teksturnya kenyal. Dari situ aku mulai hobi,” katanya ditemui di kediamannya, Jalan Arief Rahman Hakim, Bandar Lampung, Kamis (11/5) petang.
Saking penasarannya, ia ingin tahu bagaimana cara pembuatan mainan unik yang sedang hits tersebut.
“Dari YouTube aku lihat cara buatnya. Bahannya itu lem, pewarna makanan, slime activator, dan essense untuk pewanginya,” jelasnya.
Ia mengaku awalnya iseng mencoba membuat sendiri permainan warna-warni tersebut. Awal percobaan, cobaan, slime buatan Naya lengket.
“Aku diam-diam beli lem, dan membuat slime sendiri. Mama sempat marah, karena kan pewarna belepotan di mana-mana, bersama lem,” lanjutnya.
Namun, rasa penasaran Naya semakin tinggi. Darah bisnis yang mengalir dari sang bapak, M Alzier Dianis Thabranie, yang juga politisi senior di Lampung, muncul di diri Naya. Bocah itu terus mencoba dan akhirnya berhasil.
“Setelah bisa buat sendiri aku bawa ke sekolah, gak taunya dibeli teman Rp 5 ribu,” tutur putri pasangan Alzier dan Imelda Liana Sari tersebut.
Dukungan dari orangtua baru mengalir belakangan, tepatnya ketika acara Entrepreneur Day di sekolahnya. Pada kesempatan itu, Naya menampilkan peluang usaha yang berbeda dan belum dikerjakan teman-teman sekelasnya, yakni slime.
“Setelah itu didukung (orangtua) buat slime,” kata siswi yang pernah mendapatkan penghargaan anak cerdas tahun 2016 yang diserahkan oleh Kak Seto Mulyadi, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak.
Kini slime buatan Naya sudah diberi merk, Naya Store dengan tag line Sedekah Bersama Nayara. Selain dipasarkan lewat medsos, Naya menjual secara konvensional di lantai dasar Mal Boemi Kedaton (MBK).
Ia pun kerap membuka stand saat bazar di beberapa mall ditambah sekitar kediamannya di Tangerang.
Tante Naya, Sefi Anggraini, menambahkan, saat ini ada 14 karyawan yang membantu usaha slime tersebut.
“Biasanya kalau pesanan sekitar 1-10 kilogram, Naya sendiri yang buat slime-nya. Tapi kalau pesanannya sampai 50 kg dia dibantu sama karyawan. Omzetnya sekarang sekitar Rp 100 juta sebulan,” jelasnya.
Untuk pemasaran secara online, Naya memilih menjualnya lewat media sosial Instagram dan situs jual beli Tokopedia.
“Aku banyak jualannya di instagram @nayaslime18 dan tokopedia. Kadang ada yang beli dari Papua, dari Batam, tapi paling banyak dari Tangerang,” ujarnya.
Sementara sang ayah, Alzier menanggapi santai hobi anaknya ini.
"Memang Naya anak yang cerdas, kalau kita mana ngerti buat slime warna-warni begitu,” katanya.
Meski begitu, Alzier mengaku tetap mengutamalan pendidikan putrinya. Ia tak mau sang anak menomor sekolah hanya karena bisnisnya.
“Pendidikan itu investasi paling berharga. Walaupun Naya sudah bisa menghasilkan uang seratusan juta, tetap pendidikan-lah yang utama,” kata Alzier.
Baca Juga:
Inspiratif sekali ya? [Radarislam/ Tn]
“Setelah itu didukung (orangtua) buat slime,” kata siswi yang pernah mendapatkan penghargaan anak cerdas tahun 2016 yang diserahkan oleh Kak Seto Mulyadi, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak.
Kini slime buatan Naya sudah diberi merk, Naya Store dengan tag line Sedekah Bersama Nayara. Selain dipasarkan lewat medsos, Naya menjual secara konvensional di lantai dasar Mal Boemi Kedaton (MBK).
Ia pun kerap membuka stand saat bazar di beberapa mall ditambah sekitar kediamannya di Tangerang.
Tante Naya, Sefi Anggraini, menambahkan, saat ini ada 14 karyawan yang membantu usaha slime tersebut.
“Biasanya kalau pesanan sekitar 1-10 kilogram, Naya sendiri yang buat slime-nya. Tapi kalau pesanannya sampai 50 kg dia dibantu sama karyawan. Omzetnya sekarang sekitar Rp 100 juta sebulan,” jelasnya.
Untuk pemasaran secara online, Naya memilih menjualnya lewat media sosial Instagram dan situs jual beli Tokopedia.
“Aku banyak jualannya di instagram @nayaslime18 dan tokopedia. Kadang ada yang beli dari Papua, dari Batam, tapi paling banyak dari Tangerang,” ujarnya.
Sementara sang ayah, Alzier menanggapi santai hobi anaknya ini.
"Memang Naya anak yang cerdas, kalau kita mana ngerti buat slime warna-warni begitu,” katanya.
Meski begitu, Alzier mengaku tetap mengutamalan pendidikan putrinya. Ia tak mau sang anak menomor sekolah hanya karena bisnisnya.
“Pendidikan itu investasi paling berharga. Walaupun Naya sudah bisa menghasilkan uang seratusan juta, tetap pendidikan-lah yang utama,” kata Alzier.
Baca Juga:
- Wirda Mansur Buka Rahasia Menghafal Al-Qur'an Dengan Mudah Dan Cepat, Begini Caranya
- Bocah Aceh Penemu Listrik Ini Tak Dipedulikan Pemerintah, Malah Jadi Rebutan Turki Dan Brunei
- Tukang Becak Ini Bisa Sekolahkan Semua Anaknya Semua Sampai Sarjana Karena Membaca Doa Ini
Inspiratif sekali ya? [Radarislam/ Tn]