Hafidzah Cantik asal Indonesia Ternyata Guru Ngaji Putri Imam Masjidil Haram - RadarIslam.com

Hafidzah Cantik asal Indonesia Ternyata Guru Ngaji Putri Imam Masjidil Haram

Radarislam.com ~ Hafiz Al-Qur'an di Indonesia semakin banyak namun sangat sedikit berkiprah di Arab Saudi. Tapi tidak bagi Nabilah Abdul Rahim Bayan (24). Tiga tahun lalu, usai merampungkan kuliahnya di Ummul Qura University jurusan Syariah, Nabilah menjadi pembimbing program intensif menghafal Alquran di Arab Saudi.

Di lembaga tersebut, ia menjadi satu-satunya pengajar dari Indonesia. Untuk menghafal Alquran di lembaga tersebut bisa ditempuh dua bulan saja.

“Tapi, karena waktunya sangat pendek, menjelang Ramadhan, saya bisa ajari anak menghafal dalam sebulan saja,” jelasnya.

Tapi ternyata Nabilah tak menyadari bahwa lembaga tempat menghafal Alquran itu, ia mengajari putri seorang imam Masjidil Haram, Syekh Mahir al-Muaqly.

“Ketika saya tahu, wah bener nih anak imam masjidil haram,” kata dia bangga.

Sejak usia 5 tahun, oleh kedua orangtuanya Nabilah dibiasakan menghafal Alquran. Lantaran masih kecil, proses menghafal Alquran pun terbilang lama.

“Dulu kan masih kecil, masih suka main-main, jadi lama,” katanya dikutip Radarislam.com dari laman Republika.com.

Wanita kelahiran Makkah, Arab Saudi, 15 April 1992 ini mengaku awalnya mengalami kesulitan menghafal Al-Qur'an. Tapi orang tuanya begitu sabar dan displin mengajarinya menghafal.
“Mereka sangat disiplin. Ketika waktunya menghafal, ya saya harus menghafal. Hal itu dilakukan secara berulang,” kata dia yang tumbuh dan besar di Arab Saudi.

Dalam proses menghafal, Nabilah mengaku berupaya keras. Ia ikuti metode yang mempermudah hafal Al-Qur'an di Arab Saudi.

“Jadi, metode yang saya jalani, pagi sekolah, lalu dari Ashar hingga Magrib menghafal Al-Qur'an. Ini terus berulang dilakukan,” tuturnya

Tak hanya dirinya bahkan tiga saudaranya pun juga menjadi hafiz. Sang ayah, Abdul Rahim Bayan, sangat berperan penting dalam hafalan Al-Qur'an. Masih terngiang di pikirannya tentang pesan sang ayah.

“Mintalah doa restu, karena doa orang tua akan mudah terkabul," kenangnya.

Menurutnya yang terpenting dalam menghafal Al-Qur'an adalah niat mencari keberkahan hidup atau ada tujuan lain. Kini Nabilah telah pulang dan menetap di Indonesia. Ia melihat antusiasme anak-anak Indonesia untuk menghafal Al Qur’an sangat besar.  Bahkan ada yang kuat untuk menghafal satu halaman Alquran dalam sepuluh menit.

Ia berharap, Indonesia menjadi negara yang rakyatnya dekat dengan Al Qur’an. Kini, istri dari Pengasuh Ponpes Daarul Qur’an Ketapang, Cipondoh, Tangerang, Ustaz Slamet Ibnu Syam mengaku bahagia bisa berbagi ilmu dan melahirkan para penghafal Al-Qur'an.

Baca Juga:

“Ya kita membaca Al-Qur'an saja mendapat pahala, bagaimana mengajari orang menghafal Alquran, ada bonus pastinya,” pungkasnya. [Radarislam/ Rpb/ Hdt]

Share This !

Related Posts :