Setelah Sidang Diversi, Remaja Yang Injak Alquran Ini Dibebaskan, Apa Alasannya?

Kasat
Reskrim Polres Tulungagung AKP Andria mengatakan, “Sidang itu
memutuskan agar tersangka dikembalikan untuk dibina orang tuanya dan
disekolahkan lagi.”
Sidang
tersebut dilakukan di aula satreskrim dengan mengajak para perwakilan
MUI, orang tua, perangkat desa, tokoh agama, Komisi Perlindungan Anak
Tulungagung, dinas sosial, dan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak
Polres Tulungagung. Meskipun sudah dibebaskan, F harus tetap tinggal di
lingkungan Mapolres Tulungangung selama 1-2 hari ke depan. Begitu
menurut AKP Andria.
Itu
dilakukan karena sejauh ini belum ada tempat penampungan khusus untuk
pembinaan anak di dinas sosial setempat sehingga proses konseling dan
psikoterapi dilakukan di lingkungan Polres Tulungagung.
“Kalau
pembinaan sudah cukup selama 2 hari, maka anak itu akan kami serahkan
pada orang tuanya untuk dibina dan diawasi lebih lanjut,” ucap AKP
Andria.
Petugas
Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kediri, Ida Wening yang bertugas dan
bertanggung jawab langsung dalam melakukan pengawasan terhadap F
pascabebas dari jerat pidana sesuai hasil sidang diversi mengatakan,
tahap pertama yang dia lakukan adalah memastikan kesiapan orang tua
untuk mengasuh F. Jika dalam dua hari proses konseling dan psikoterapi
disimpulkan orang tua sanggup mengasuh dan menyekolahkan F hingga lulus
jenjang SMA, kasus dugaan penistaan agama akan ditutup total.
"Selama
diasuh orang tuanya, pengawasan akan kami lakukan hingga jangka waktu
enam bulan ke depan. Jika selama itu disimpulkan orang tua tidak sanggup
membina dan mengawasi perilaku anaknya sehingga menjadi baik, kasusnya
bisa dibuka kembali oleh polisi," kata Ida Wening.
Pernyataan
Ida dibenarkan kasat Reskrim AKP Andria D Putra, yang mengatakan bahwa
selama proses pembinaan orang tua, F beserta orang tuanya wajib lapor ke
Polres Tulungagung minimal dua pekan sekali. "Wajib lapor ini sebagai
proses pengawasan kami atas perkembangan anak selama diasuh orang
tuanya," tutur Andria, seperti dilansir Antara.
Usai
sidang diversi, pihak Bapas sempat melakukan konseling dengan F maupun
orang tuanya. Dalam sesi tanya jawab dengan Bapas, F mengakui hanya
iseng saat melakukan pengambilan foto aksi menginjak dan meniduri kitab
suci Al Quran di salah satu masjid desanya di Desa Tanggulkundung,
Kecamatan Besuki.
"Dia
mengaku hanya iseng saja supaya bikin gempar lalu terkenal. Anak ini
sepertinya sedang butuh perhatian karena kebetulan lama tidak bersama
orang tua kandungnya yang bekerja di luar negeri sebagai TKI," ujar
Andria.
Dikonfirmasi
terpisah, ibunda F, Luluk Wijiastuti (33) mengakui anaknya selama ini
tinggal di Desa Tanggulkundung bersama sang kakek, sementara dia sendiri
saat ini tinggal di Ponorogo bersama suami kedua atau ayah tiri F.
"Anak
saya putus sekolah MTs klas VII karena mengikuti teman-temannya yang
juga 'drop out'. Dulu sudah masuk MTs Negeri lalu minta pindah di swasta
karena teman juga, malah akhirnya keluar," tuturnya.
Luluk
mengaku menyesali insiden yang dilakukan putranya dan menyampaikan
minta maaf atas perilaku yang melukai perasaan umat Muslim tersebut. Ia
berjanji untuk tidak lagi mengabaikan pengawasan dan pembinaan terhadap F
dengan membawanya serta di rumah Ponorogo bersama suami.
"Insya
Allah saya akan awasi dengan baik. Saya akan sekolahkan juga, bila
perlu masukkan ke pondok pesantren dekat rumah di Ponorogo," tandasnya.
Sebelumnya,
kasus dugaan penistaan agama dilakukan seorang remaja lantaran berpose
menginjak Alquran di Padang, Sumatera Barat, hingga kini masih dalam
penyelidikan aparat kepolisian dan tokoh setempat. Namun belum usai
penyelidikan tersebut, kasus serupa kembali terulang.
Remaja
yang sampai saat ini belum diketahui identitasnya mengunggah foto duduk
di atas meja dan kakinya ditekuk sambil injak Al Quran. Dalam foto,
remaja itu sedang memakai celana selutut dan kaos yang berwarna hitam
terlihat menatap arah kiblat.
Foto
yang diupload di akun facebook atas nama “Midut Khecill” itu sudah
mendapatkan komentar sekitar 2,2 ribu dan 519 kali dibagikan. Banyak
netizen yang mengecam aksinya itu.
Sebuah akun dengan nama Opie Kumis misalnya berkomentar, “Ya Allah berikan Adzab untuk mereka. Amiin.”
Sedangkan
akun lain menanggapi dengan sinis, “Anak mana sih sok amat. Masih bau
kencur tapi kelakuan wis kayak gitu. Sok sama manusia sih boleh tetapi
jangan sok sama Allah ya. Baru tahu silat begitu saja kok berlagak
seperti punya nyawa double.”
Baca Juga:
- Karena Kecintaannya, Wanita Berhijab Ini Rawat Puluhan Anjing dan Kucing Yang Terlantar - Jadikan Wajahmu Putih Berseri Dalam Semalam dengan Belimbing Wuluh, Ini Caranya
Sumber: merdeka.com