Setelah Sidang Diversi, Remaja Yang Injak Alquran Ini Dibebaskan, Apa Alasannya? - RadarIslam.com

Setelah Sidang Diversi, Remaja Yang Injak Alquran Ini Dibebaskan, Apa Alasannya?

Radarislam.com ~ Masih ingat dengan pemuda yang menginjak Al Quran di Tulungagung beberapa waktu lalu? Pemuda inisial F (15) yang mengunggah foto menginjak dan meniduri Al Quran tersebut dibebaskan setelah adanya sidang diversi peradilan anak. 

Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Andria mengatakan, “Sidang itu memutuskan agar tersangka dikembalikan untuk dibina orang tuanya dan disekolahkan lagi.” 

Sidang tersebut dilakukan di aula satreskrim dengan mengajak para perwakilan MUI, orang tua, perangkat desa, tokoh agama, Komisi Perlindungan Anak Tulungagung, dinas sosial, dan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Tulungagung. Meskipun sudah dibebaskan, F harus tetap tinggal di lingkungan Mapolres Tulungangung selama 1-2 hari ke depan. Begitu menurut AKP Andria. 

Itu dilakukan karena sejauh ini belum ada tempat penampungan khusus untuk pembinaan anak di dinas sosial setempat sehingga proses konseling dan psikoterapi dilakukan di lingkungan Polres Tulungagung.

“Kalau pembinaan sudah cukup selama 2 hari, maka anak itu akan kami serahkan pada orang tuanya untuk dibina dan diawasi lebih lanjut,” ucap AKP Andria. 

Petugas Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kediri, Ida Wening yang bertugas dan bertanggung jawab langsung dalam melakukan pengawasan terhadap F pascabebas dari jerat pidana sesuai hasil sidang diversi mengatakan, tahap pertama yang dia lakukan adalah memastikan kesiapan orang tua untuk mengasuh F. Jika dalam dua hari proses konseling dan psikoterapi disimpulkan orang tua sanggup mengasuh dan menyekolahkan F hingga lulus jenjang SMA, kasus dugaan penistaan agama akan ditutup total.

"Selama diasuh orang tuanya, pengawasan akan kami lakukan hingga jangka waktu enam bulan ke depan. Jika selama itu disimpulkan orang tua tidak sanggup membina dan mengawasi perilaku anaknya sehingga menjadi baik, kasusnya bisa dibuka kembali oleh polisi," kata Ida Wening.

Pernyataan Ida dibenarkan kasat Reskrim AKP Andria D Putra, yang mengatakan bahwa selama proses pembinaan orang tua, F beserta orang tuanya wajib lapor ke Polres Tulungagung minimal dua pekan sekali. "Wajib lapor ini sebagai proses pengawasan kami atas perkembangan anak selama diasuh orang tuanya," tutur Andria, seperti dilansir Antara.

Usai sidang diversi, pihak Bapas sempat melakukan konseling dengan F maupun orang tuanya. Dalam sesi tanya jawab dengan Bapas, F mengakui hanya iseng saat melakukan pengambilan foto aksi menginjak dan meniduri kitab suci Al Quran di salah satu masjid desanya di Desa Tanggulkundung, Kecamatan Besuki.
"Dia mengaku hanya iseng saja supaya bikin gempar lalu terkenal. Anak ini sepertinya sedang butuh perhatian karena kebetulan lama tidak bersama orang tua kandungnya yang bekerja di luar negeri sebagai TKI," ujar Andria.

Dikonfirmasi terpisah, ibunda F, Luluk Wijiastuti (33) mengakui anaknya selama ini tinggal di Desa Tanggulkundung bersama sang kakek, sementara dia sendiri saat ini tinggal di Ponorogo bersama suami kedua atau ayah tiri F.

"Anak saya putus sekolah MTs klas VII karena mengikuti teman-temannya yang juga 'drop out'. Dulu sudah masuk MTs Negeri lalu minta pindah di swasta karena teman juga, malah akhirnya keluar," tuturnya.

Luluk mengaku menyesali insiden yang dilakukan putranya dan menyampaikan minta maaf atas perilaku yang melukai perasaan umat Muslim tersebut. Ia berjanji untuk tidak lagi mengabaikan pengawasan dan pembinaan terhadap F dengan membawanya serta di rumah Ponorogo bersama suami.

"Insya Allah saya akan awasi dengan baik. Saya akan sekolahkan juga, bila perlu masukkan ke pondok pesantren dekat rumah di Ponorogo," tandasnya.

Sebelumnya, kasus dugaan penistaan agama dilakukan seorang remaja lantaran berpose menginjak Alquran di Padang, Sumatera Barat, hingga kini masih dalam penyelidikan aparat kepolisian dan tokoh setempat. Namun belum usai penyelidikan tersebut, kasus serupa kembali terulang.

Remaja yang sampai saat ini belum diketahui identitasnya mengunggah foto duduk di atas meja dan kakinya ditekuk sambil injak Al Quran. Dalam foto, remaja itu sedang memakai celana selutut dan kaos yang berwarna hitam terlihat menatap arah kiblat. 

Foto yang diupload di akun facebook atas nama “Midut Khecill” itu sudah mendapatkan komentar sekitar 2,2 ribu dan 519 kali dibagikan. Banyak netizen yang mengecam aksinya itu. 

Sebuah akun dengan nama Opie Kumis misalnya berkomentar, “Ya Allah berikan Adzab untuk mereka. Amiin.” 

Sedangkan akun lain menanggapi dengan sinis, “Anak mana sih sok amat. Masih bau kencur tapi kelakuan wis kayak gitu. Sok sama manusia sih boleh tetapi jangan sok sama Allah ya. Baru tahu silat begitu saja kok berlagak seperti punya nyawa double.” 
Sumber: merdeka.com

Share This !

Related Posts :