Kesalahan-Kesalahan yang Sering Dipikirkan Orang tentang Syekh Siti Jenar - RadarIslam.com

Kesalahan-Kesalahan yang Sering Dipikirkan Orang tentang Syekh Siti Jenar



Radarislam.com ~ Masyarakat Jawa dan Indonesia pada umumnya tentu paham dengan kisah para wali songo. Cerita tentang para tokoh yang menyebarkan Islam di Pulau Jawa tersebut meninggalkan kesan tersendiri di hati umat muslim di Pulau Jawa. Salah satu wali yang terbilang kontroversial yaitu Syekh Siti Jenar memiliki banyak cerita aneh yang selama ini diyakini banyak orang. Cerita-cerita aneh tersebut memang tidak masuk akal.

Dalam salah satu tulisannya, seorang Ustaz yaitu Shohibul Faroji Al-Robbani mencatat ada setidaknya 5 hal kekeliruan yang selama ini diyakini orang tentang sosok Syekh Siti Jenar:

1.    Syaikh Siti Jenar meninggalkan rukun Islam seperti Sholat, Puasa, Haji dan sebagainya
Ini adalah kesalahan yang dipercayai mengenai wali tersebut. Banyak yang mengatakan Syaikh Siti Jenar meninggalkan rukun Islam. Padahal beliau sudah menghafalkan Al Quran di usia 12 tahun. Beliau juga berguru kepada ayahnya yaitu Sayyid Shalih dalam bidang Al Quran dan tafsir. Berdasarkan kesaksian banyak tokoh yang kenal beliau, Syaikh Siti Jenar ini adalah seorang pengamal syari’at islam sejati.
2.    Setelah meninggal, Syaikh Siti Jenar berubah menjadi anjing
Adalah sebuah fitnah yang keji ketika seorang wali Allah dituduh berubah menjadi anjing setelah beliau wafat. Secara rasional, hal itu tidak mungkin terjadi. Para penulis yang memberikan pernyataan seperti itu berati tidak bsia berfikir dengan baik. Menurut para ulama dan kiai yang dapat dipercaya, Syaikh Siti Jenar meninggal dalam kondisi bersujud di Masjid Agung Cirebon setelah melaksanakan Sholat Tahajjud. Para santri mengetahuinya setelah melaksanakan sholat shubuh.

3.    Syaikh Siti Jenar berasal dari cacing
Mungkinkah seorang manusia dahulunya terlahir sebagai seekor cacing? Apakah itu masuk akal? Yang benar bahwa Syaikh Siti Jenar adalah seorang manusia biasa yang lahir di Persia pada tahun 1404 dan bernama Sayyid Hasan ‘Ali Al-Husaini. Ayah Syaikh Siti Jenar pernah menjabat sebagai seorang Mufti Malaka saat masa pemerintahan Sultan Muhammad Iskandar Syah. Dalam sebuah naskah klasik yang diterbitkan tahun 2002,  diceritakan bahwa beliau bukan berasal dari cacing. Beliau hanyalah seorang manusia yang tinggal di desa Lemah Abang dan ia akrab dengan rakyat jelata”. 

4.    Syaikh Siti Jenar Dibunuh Oleh Sembilan Wali
Cerita ini termasuk cerita yang banyak dipercayai. Ini tidak lain hanyalah sebuah cerita fiktif agar terlihat heboh kemudian menjual untuk jadi sinetron atau film. Wali songo atau sembilan wali merupakan penegak syari’at Islam yang ada di tanah Jawa dan dalam ajaran Islam sangat dilarang untuk membunuh orang yang beriman kepada Allah SWT. 

5.    Tentang Ajaran Manunggaling Kawulo Gusti
Ajaran ini identik dengan seorang Syaikh Siti Jenar. Biasanya Manunggaling kawulo gusti ada di primbon-primbon Jawa. Faktanya, ajaran Syaikh Siti Jenar adalah ajaran tauhid dan beliau sering menggunakan kalimat “Fana’ wal Baqa’” yang sejatinya jauh dari istilah manunggaling kawulo gusti. Ajaran tersebut adalah ajaran tauhid yang merujuk pada firman Allah yang berarti “Segala Sesuatu akan binasa kecuali Dzat Allah.”

Sumber: kanzulqalam.com
Judul asli: Rasionalisasi, Kisah Syaikh Siti Jenar

Share This !

Related Posts :