Gunung Semeru Meletus, 1 Orang Tewas, 45 Luka Bakar, Puluhan Warga Lumajang Hilang
Sejumlah warga Lumajang dikabarkan terjebak dan hilang pasca erupsi Gunung Semeru. Mereka terjebak dan ada yang dinyatakan hilang di daerah aliran lahar Gunung Semeru sejak Sabtu sore (4/12/2021).
"Terakhir satu jam lalu masih ada 10 orang yang masih belum dievakuasi," kata Wakil Bupati (Wabup) Lumajang, Indah Amperawati, saat konferensi pers, pada Sabtu (4/12/2021) malam.
Indah menjelaskan, dari sepuluh orang tersebut 8 orang merupakan penambang pasir yang terjebak di sebuah kantor perusahaan penambang pasir di kawasan Desa Sumberwuluh.
"Sekitar 8 orang tidak bisa dihubungi, karena handphonenya tidak bisa dihubungi, sempat mengirimkan video ke keluarganya, tapi tidak bisa dievakuasi lahar panas sudah disana. Mudah-mudahan masih selamat," ungkapnya.
Dirinya menyebut delapan orang ini belum berhasil dievakuasi lantaran susahnya akses menuju lokasi. Material lumpur dari Gunung Semeru dengan ketebalan hingga 50 centimeter menjadi penyebabnya.
"Lokasinya agak sulit evakuasi, sulit mobil tidak bisa masuk ke lokasi, karena lumpur setinggi sampai lutut kaki. Kami tadi dibantu oleh komunitas jeep, sampai saat ini masih berlangsung proses evakuasi. Mudah-mudahan sisa ini bisa segera terevakuasi," terang dia.
Sementara itu kata Indah, dua orang juga dinyatakan hilang di kawasan Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Ada kampung renteng area tambang itu ada dua orang yang hilang, sampai sekarang belum ditemukan," katanya singkat. Sebelumnya diberitakan, Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang mengalami erupsi sekitar pukul 15.00 WIB.
Awan panas keluar dan mengarah ke Curah Kobokan sejauh 10-11 kilometer dari kawah Gunung Semeru.
Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan berdasarkan data sementara jumlah korban luka bakar akibat erupsi Gunung Semeru di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, berjumlah 45 orang hingga Sabtu (2/12/2021) malam.
"Sementara ini luka bakar 45 orang, yang berat dan dirujuk ke RSUD dan RS Bhayangkara 17 orang," kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.
Ia mengatakan bahwa mayoritas korban luka bakar diperkirakan tertimbun material erupsi Semeru yang melanda empat wilayah RT di satu RW. 00:04/01:38
"Kondisi gelap, tidak bisa melarikan diri. Situasi belum aman. Juga diperkirakan banyak pekerja tambang pasir terperangkap," katanya.
Budi juga menerima laporan rata-rata korban menderita luka bakar grade 2A-B. Luka bakar di atas 50 persen dialami enam orang, korban yang dirawat di ICU sebanyak empat orang.
"Korban yang dirujuk ke RSUD Dr Haryoto satu orang karena butuh infus vena sentral," katanya.
Sementaa itu, satu warga Lumajang yang tewas akibat erupsi Gunung Semeru terungkap identitasnya. Korban bernama Poniyem (52), warga Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
"Informasi yang berhasil kami himpung, ia meninggal dunia akibat tertimpa atap rumah. Sekaligus kemungkinan akibat abu vulkanik gunung Semeru," ucap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang, Indra Wibowo Leksana, Sabtu malam (4/12/2021).
Dikatakan Indra, korban mengalami luka parah di sekujur tubuhnya. Kini korban telah berhasil dievakuasi ke Rumah Sakit di kawasan Pasirian. Ads by Ads by
"Ada korban luka bakar, tapi belum tahu data pastinya. Yang pasti sudah berhasil dievakuasi ke rumah sakit setempat," tuturnya. (*)