Jenazah Wanita Ini Dipenuhi Lintah, Lidah Menjulur, dan mata Terbelalak, Ternyata Akibat Ia Lakukan Begini Semasa Hidupnya

Jenazah
wanita penuh lintah, lidah menjulur dan mata terbelalak, Radarislam.com ~
Tak sedikit kisah tentang azab yang ditimpakan kepada manusia saat kematiannya.
Hal ini disebabkan perbuatan sang manusia semasa hidup yang kerap berbuat
maksiat maupun ingkar kepada Allah SWT.
Seperti yang dialami oleh jenazah wanta bernama Jamilah
(Bukan nama sebenarnya). Kondisi jasadnya begitu mengerikan dengan kondisi yang
sangat aneh. Jamilah merupakan istri dari Husin (Bukan nama sebenarnya) yang
dikenal cantik jelita.
Meski sudah memiliki anak, Jamilah mempunyaii bentuk
tubuh yang proporsional. Penampilannya makin cantik karena ia juga gemar
berdandan. Namun kecantikannya berbanding terbalik dengan kelakuannya yang
ternyata suka berbuat curang.
Ia ternyata sering mendapat uang dari hasil berjualan
beras selundupan dari negeri Gajah Putih, Thailand. Hal ini dilakukannya guna
membantu suaminya yang hanya seorang petani.biasa. Ia mengambil beras
selundupan tanpa diketahui pemerintah seperti saat ini. Sehingga beberapa wanita
juga ikut berjualan beras selundupan dari Thailand.
Husin, suami Jamilah yang sudah berumur 50 tahun
punterpaksa merestui pekerjaan istrinya
karena faktor ekonomi. Karena usianya yang sudah tak muda lagi, Husin juga
tampak tidak selincah istrinya. Namun ia berjiwa lembut dan selalu menurut apa
saja kata istrinya tanpa banyak membantah.
Namun, lama-kelamaan peran Husin sebagai kepala keluarga
semakin hilang, dan tergantikan perannya oleh sang istri. Jamilah mulai
disibukkan dengan pekerjaannya. Bahkan ia serng pulang sampai larut malam
bahkan berhari-hari. Tapi hal itu tidak dipermasalahkan oleh Husin. Husin yakin
yang dikerjakan Jamilah itu hanyalah untuk mencari uang demi memenuhi kebutuhan
keluarga mereka.
Banyak warga kampung yang ikut menjual beras selundupan
Thailand tersebut. Namun hanya sekedar untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup
keluarga saja. Berbeda dengan Jamilah, ia sampai bisa membeli banyak perhiasan
yang melekat di tubuhnya.
Orang-orang pun mulai ramai membicarakan kesuksesan
Jamilah. Hingga banyak yang penasaran dan ingin tahu bagaimana cara ia
berbisnis sehingga bisa berhasil dan bisa membeli banyak perhiasan. Sejak saat
itu banyak yang menguntit gerak-gerik Jamilah dalam bekerja.
Awal mula rahasia Jamila terbongkar ketika pihak imigran
Thailand melakukan kontrol terhadap sembako. Beberapa orang tertangkap karena
mencoba memasukan beras selundupan asal Thailand, Jamilah pun ikut terciduk
Tapi setelah beberapa jam, Jamilah justru dilepaskan oleh
pihak imigran Thailand dengan raut wajah cerah beserta beras selundupannya yang
juga berhasil dibawa ke Malaysia. Sedangkan orang lain yang tertangkap dengan
terpaksa harus membayar denda yang besar, dan beras selundupan mereka pun
disita petugas.
Jamilah yang bisa melenggang bebas membuat para
penyelundup lain tidak senang. Mereka penasaran engapa Jamilah bisa lepas
begitu saja sedangkan mereka mengalami nasib yang sebaliknya. Suatu hari baru
mereka mengetahui rupanya Jamilah telah memberikan uang pelicin kepada Pegawai
Bea Cukai Thailand. tak hanya itu, Jamilah bahkan rela tidur dengan pegawai
tersebut.
Mirisnya, perbuatan tak terpuji ini terjadi bukan sekali
dua kali. Bahkan berkali-kali supaya ia bisa lolos dari Bea Cukai Thailand di
perbatasan. Selang beberapa hari tersiar kabar bahwa Jamilah juga punya
pekerjaan sampingan saat berada di Thailand.
Ternyata Jamilah menjual dirinya sebagai pemuas hasrat
pria Thailand. Jadi wajar jika Jamilah bisa mendapatkan banyak uang dan
berlimpah emas. Kisah tentang Jamilah ini pada akhirnya sampai juga ke warga di
kampungnya.
Hingga orang tidak heran dengan kemewahan yangg dimiliki
Jamilah. Warga kampung pun mula geram dan jijik terhadap Jamilah karena
melakukan perbuatan yang keji tersebut demi semua kemewahan dunia. Husin sang
suami juga sudah diberitahu tentang sifat Jamilah, tapi ia awalnya tidak yakin
dengan kabar tersebut.
Husin hanya bisa berserah diri pada Allah. Untuk
membuktikan istrinya selingkuh, ia bahkan tidak mempunyai bukti yang kuat dan
belum melihat dengan mata kepalanya sendiri. Selang satu tahun kemudian,
Jamilah dikabarkan demam dan terserang pemyakit aneh.
Kian hari sakitnya semakin parah hingga sampailah pada
ajalnya.Namun saat sakaratul maut, Jamilah menggonggong bak anjing lapar
sebelum terakhir. Yang lebih mengerikan, Jamilah meninggal dalam kondisi yg
mengerikan, matanya terbelalak dan lidahnya menjulur keluar.
Tubuh Jamilah juga mengeluarkan bau tidak sedap, seperti
bangkai padahal baru beberapa jam ia meninggal. Sanak famili yang menyaksikan
pun ikut merasa aneh atas perilaku Jamilah sebelum meninggal.
Ketika dikafankan, liang lahat untuk Jamilah pun diukur
dan digali, hingga tibalah waktu untuk Jamilah dimakamkan. Ketika jenazah
Jamilah dimasukkan ke liang lahat, mendadak ukuran lubang kuburan dikabarkan
mengecil. Dan mayat Jamilah tidak muat masuk ke dalam lubang tersebut.
Padahal awalnya sudah diukur hingga pas. Kejadian itu
terulang sampai tiga kali tetapi masih kurang panjang juga. Hingga akhirnya
Jenazah Jamilah dipaksakan supaya bisa masuk ke dalam liang kuburnya. Ketika
selesai prosesi pemakaman, pihak keluarga dan warga pun pulang.
Husin sempat membuat sertifikat kematian Jamilah dan
membutuhkan KTP sang istri usai pemakaman. Setelah ditanya kepada anaknya,
ternyata KTP Jamilah terjatuh ke dalam lubang kuburan ketika anaknya turun ke
dalam liang lahat Jamilah dan KTP tersebut ikut terkubur bersama Jenazah
Jamilah.
Husin pun emosi dan memarahi anak perempuannya hingga
dengan sangat terpaksa memanggil penggali kubur untuk kembali membongkar
kuburan Jamilah yg baru beberapa jam dimakamkan. Baru saja kuburan bakal
digali, alangkah terkejutnya sebagian orang termasuk Husin melihat Jenazah
Jamilah sudah dipenuhi oleh seekor hewan seperti lintah.
Namun lintah ini memiliki taring yang menggigit tubuh jenazah jamilah. Husin lalu membuang lintah tesebut, tetapi setiap kali dibuang, lintah yg lain keluar dan kembali menggigit tubuh Jamilah.
Kemudian dengan sangat terpaksa tubuh Jamilah dibaringkan hingga tangan bisa masuk Husin bisa masuk ke dalam kain kafan untuk mengambil KTP yang melekat didalamnya. Sekali lagi keanehan terjadi, ternyata ada ribuan ekor ulat seperti lintah bertaring dalam jumlah banyak berada di bawah jenazah Jamilah.
Secepatnya jenazah ditimbun kembali setelah berhasil mengambil kartu identitas tersebut. Tidak dapat dibayangkan, apa yg sesungguhnya yg terjadi yg Allah tunjukkan atas kejadian itu.
Itulah azab yang Allah tunjukkan atas perbuatannya didunia, apalagi azab di akhirat kelak. Naudzubillah. Untuk para istri, janganlah berlaku curang terhadap suami hingga melakukan selingkuh, karena dosanya sangatlah besar.
Semoga menjadi pelajaran bagi kita semua agar tidak terjadi didiri kita atau pun keluarga kita. Umumnya dalam waktu 6 Bulan jenazah manusia yg sudah masuk liang lahat hanya bakal menyisakan tulang belulang saja, Kamis (24/8/2017).
Akan tetapi, kisah sebaliknya justru terjadi pada jenazah Almarhumah Azima yang wafat pada tahun 2002silam. Ceritanya bermula ketika almarhumah harus mendahului suaminya berpulang menghadap Allah SWT.
Ia kemudiam di makamkan dekat kawasan Talang Kerangga Palembang. Sepuluh tahun kemudian suaminya, Abu Bakar Zen ikut menyusul berpulang. Berbeda dengan almarhumah istrinya, jenazah suaminya sendiri di kebumikan di lokasi berbeda yakni di Jalan Cinde Welan tempat Pemakaman Raja – Raja Palembang dan keturunannya.
Pemakaman tersebut bukanlah pemakaman untuk umum. Hanya orang-orang yang mempunyai garis keturunan dari Raja dan Zuriatlah yg dimakamkan di tempat tersebut. Karena jarak yang cukup jauh, akhirnya pihak keluarga memutuskan untuk memindahkan makam Azima tepat di samping makam suaminya. Keluarga kemudian meminta pertolongan penggali liang kubur untuk membantu memindahkan makam Azima.
Penjaga sekaligus penggali liang kubur makam Raja dan Zuriatnya yaitu Zainuri dibantu tiga rekannya akhirnya menyanggupi permintaan keluarga almarhum. Kemudian berangkatlah mereka menuju Tempat makam Azima. Zainuri bersama rekannya yang di saksikan keluarga almarhum perlahan mulai menggali liang kubur Azima.
“Kejadiannya tahun 2015 yg lalu, waktu itu ketika pertama kali saya mengayunkan cangkul memang sudah terasa ada yg berbeda, makam kuburan itu mengeluarkan bau yg wangi padahal tidak ada bunga”, kata Zainuri.
Ia terus mencangkul lebih dalam dan kemudian sampailah dipuncaknya. Kain kafan pembungkus jenazah sudah terlihat. Mereka bertiga langsung mencoba meraih jenazah tersebut. Akan tetapi betapa terkejutnya mereka melihat kondisi kain tidak kusam dan nyaris seperti baru.
“Kain kafan tersebut seperti baru dan tidak mengeluarkan bau yg wangi”, terangnya.
Tibalah ketika dimana jenazah bakal di keluarkan dari liang lahat, betapa terkejutnya Zainuri setelah ia dan rekannya mulai merangkul jenazah. Ia merasakan sama sekali tidak menyentuh tulang seperti biasanya.
“Saat itu kami merasakan sedang menggotong manusia yg masih hidup, tubuhnya masih utuh dan tidak mengeluarkan bau”, terangnya.
Kemudian sepintas ia melihat bagian dari wajah almarhum Azima, sambil mengucapkan kalimat pujian kepada Allah SWT ia mulai merasa kebingungan.
“Subhanallah kondisi wajahnya juga masih utuh, ia seperti orang yg hanya sedang tidur saja, sama sekali tidak tampak kalau almarhum sudah meninggal 15 tahun silam”, ungkapnya.
Dengan terus memuji kebesaran Allah SWT, ia dan kedua rekannya akhirnya mengeluarkan jenazah dari liang kubur.
“Itu adalah pengalaman pertama saya selama 14 tahun menjadi penjaga dan penggali liang kubur”, katanya,