Ingin Buang Sial Menurut Islam? Begini Caranya - RadarIslam.com

Ingin Buang Sial Menurut Islam? Begini Caranya

Buang sial menurut Islam, Radarislam.com ~ Siapa orang yang yang tak ingin sial. Sial merupakan suatu kata untuk mengungkapkan ketidak beruntungan atau musibah yang terjadi berkali-kali.

Setiap orang pasti pernah mengalami hal sial dalam hidupnya, misalnya jatuh, ban bocor padahal terburu-buru, kehilangan, kecopetan, dagangan tidak laku dan lainnya yang merugikan. Apakah benar kesialan itu ada? Jawaban itu ada di diri seseorang masing-masing. Bila diri kita sudah memfokuskan bahwa dirinya itu selalu sial, maka sial benar-benar datang mencarinya.

Bagi sebagian orang ada cara-cara yang dipercaya turun temurun untuk 'membuang sial', misalnya memotong rambut, mandi kembang, membuang celana dalam ke laut, memecahkan cermin, bahkan memakai jimat tertentu yang terkadang malah mengarah pada perbuatan syirik.

Untuk kita yang saat ini sedang dalam kubangan kesialan atau musibah ada baiknya kita mencoba menyisir jalan kebaikan berikut ini. Atau, kita yang sedang dihantui kegagalan, inilah amalan yang menghibur untuk menolak berbagai kemungkinan datangnya bala:

1. Melazimkan doa.
Orang yang terbiasa dengan berdoa akan mengalir sebuah kekuatan yang mampu menjadikan dirinya tegar. Bahkan, doa adalah sebuah proteksi ampuh menstabilkan kondisi hati dengan berbagai macam keadaannya. Disebut oleh Nabi Muhamad SAW:

Tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali doa.” (HR Ahmad). Bahkan, ada doa yang langsung dari Allah untuk menuntun kita terhindar dari berbagai ujian, musibah, dan bala. “Duhai Allah jangan sekali-kali Engkau uji kami di luar batas kemampuan kami.” (QS al-Baqarah [2]: 286).

2. Bertakwa
Banyak disebut oleh berbagai ayat bahwa kesungguhan dan keseriusan dalam ketakwaan mengantarkan ketangguhan spiritual dalam menyelesaikan setiap kesulitan hidup. Ini artinya semangat takwa menghindarkan sebuah peristiwa buruk dalam hidup manusia.
"Siapa yang bertakwa maka Allah jadikan baginya jalan keluar. Dan Allah karunia kan rezeki dari arah tak terduga. Siapa yang menyerahkan urusannya kepada Allah maka akan dicukupkan (nikmat dan kebutuhannya) …” (Baca QS al- Thalaq [65]: 2-3).

3. Ridho orang tua
Kita perlu memulai segala sesuatu dengan ridho kedua orang tua kita. Doa dan restu mereka yang pada urutannya mengantarkan kepada sejuta kebaikan, yang kita unduh tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat. Keramat terampuh di dunia ini tidak lain doa dan restu orang tua.

Ridho Allah ada pada ridho orang tua dan murka-Nya ada pada murka kedua orang tua,” demikian sabda Nabi Muhammad SAW riwayat al-Hakim.

4. Sedekah
Keutamaan sedekah sudah banyak yang menyebutkan seperti dalam hadist berikut:

Sedekah itu benar-benar menolak bala.” (HR Thabrani dari Abdullah ib nu Mas’ud).

Karena, agama adalah amal. Maka, nikmat dan kelezatan beragama akan berasa jika kita benar-benar mengamalkan. Untuk itu, saatnya kita buktikan dengan amal nyata. Kita bersedekah untuk meminta perlindungan Allah semata.


5. Perbanyak istighfar.
"Kami tidak akan turunkan azab bencana selama mereka masih beristighfar.” (QS al-Anfal, 8: 33).

6. Silaturahim, berzikir, dan shalawat. Terkait dengan zikir, disebut oleh Nabi SAW:
“Petir menyambar siapapun, tetapi petir tidak akan menyambar orang yang sedang berzikir.”

7. Selalu berbuat baik.
"Kebaikan yang kita tebarkan di bumi adalah kebaikan untuk kita yang Allah gelontorkan dari langit" (QS ar- Rahman [55]: 60).

Baca Juga:

Wallahu a’lam. [Radarislam/ R24]

Share This !

Related Posts :