Para Napi Wanita Was-Was Ada Oknum Pejabat Lapas Sarolangun Yang Sering Minta Jatah 'Begituan'
Pejabat lapas minta jatah ke napi wanita, Radarislam.com ~ Seorang narapidana (napi) wanita di Lapas
Kelas III Sarolangun, Jambi diduga menjadi korban pelecehan. Yang bikin geram,
pelakunya diduga tak lain adalah oknum pejabat di lapas itu sendiri.
Seorang napi wanita yang namanya dirahasiakan, oknum pejabat lapas itu berinisial MB. Ia mengaku sudah empat kali dipaksa melayani nafsu birahi pejabat bejat tersebut.
“Sudah empat kali saya dipaksa melayaninya, tapi saya berontak. Dia memaksa, memeluk dan memegang dada saya,” ujar napi wanita itu saat ditemui di sel tahanan Pengadilan Negeri Sarolangun, sebagaimana dikutip Radarislam.com dari Info Jambi, Selasa (11/7/2017).
Ia mengungkapkan oknum pejabat lapas hampir setiap malam
membuka sel tahanan napi wanita. Ia minta 'jatah' pada beberapa napi wanita.
“Saya minta jatah. Kami ditariknya keluar sel,” ungkap napi wanita malang tersebut.
Kejadian serupa diakui keluarga seorang napi wanita lainnya.
“Keluarga saya sering dipaksa oleh oknum pejabat lapas untuk menuruti nafsu bejatnya. Kami akan laporkan ke pihak berwajib,” ujar sumber yang juga minta namanya dirahasiakan.
Sementara itu, Kalapas Sarolangun, Supriyadi, mengaku belum tahu persis kronologi dan kebenaran peristiwa memalukan ini. Namun ia berjanji akan memproses oknum pejabat itu, jika terbukti melakukan pelecehan terhadap napi wanita.
“Saya masih di Jambi, kemungkinan Rabu saya pulang ke Sarolangun. Tapi informasinya secara lisan sudah saya dengar. Itu kan belum pasti benar,” kata Supriyadi ketika dihubungi melalui ponselnya.
Ia menjelaskan, jika dalam pemeriksaan nanti MB terbukti bersalah, ia akan menyerahkan sepenuhnya proses penanganan masalah ini ke Kanwil Kemenkumham Provinsi Jambi.
“Untuk proses lanjutan nanti di Kanwil. Apa sanksinya juga hak Kanwil,” pungkasnya.
Bagaimana tanggapan Anda? [Radarislam/ Ij]
“Saya minta jatah. Kami ditariknya keluar sel,” ungkap napi wanita malang tersebut.
Kejadian serupa diakui keluarga seorang napi wanita lainnya.
“Keluarga saya sering dipaksa oleh oknum pejabat lapas untuk menuruti nafsu bejatnya. Kami akan laporkan ke pihak berwajib,” ujar sumber yang juga minta namanya dirahasiakan.
Sementara itu, Kalapas Sarolangun, Supriyadi, mengaku belum tahu persis kronologi dan kebenaran peristiwa memalukan ini. Namun ia berjanji akan memproses oknum pejabat itu, jika terbukti melakukan pelecehan terhadap napi wanita.
“Saya masih di Jambi, kemungkinan Rabu saya pulang ke Sarolangun. Tapi informasinya secara lisan sudah saya dengar. Itu kan belum pasti benar,” kata Supriyadi ketika dihubungi melalui ponselnya.
Ia menjelaskan, jika dalam pemeriksaan nanti MB terbukti bersalah, ia akan menyerahkan sepenuhnya proses penanganan masalah ini ke Kanwil Kemenkumham Provinsi Jambi.
“Untuk proses lanjutan nanti di Kanwil. Apa sanksinya juga hak Kanwil,” pungkasnya.
Bagaimana tanggapan Anda? [Radarislam/ Ij]