Inilah 4 Alasan Drama Korea Man Who Dies To Live Diboikot Karena Lecehkan Islam
Drama
Korea Man Who Dies To Live Diboikot karena Lecehkan Islam, Radarislam.com
~ Walaupun sudah banjir kecaman oleh umat muslim dari Indonesia, Arab dan
berbagai negara lain, drama MBC Man Who Dies To Live tetap menayangkan adegan
tidak sesuai syariat Islam.
Dugaan pelecehan terhadap Islam ini disebabkan kurangnya riset atau terlalu tinggi imajinasi dari
sutradara dan tim MBC Man Who Dies To Live menjadi malapetaka sendiri. Meskipun
mereka mengatakan jika keseluruhan drama adalah fiktif, tetap saja penggunaan
bahasa Arab serta berbagai unsur yang berhubungan dengan Islam disalah gunakan dalam serial ini,
Berikut adalah 4 kesalahan besar drama MBC Man Who Dies
To Live yang dianggap melecehkan Islam dan negara Timur Tengah:
1.
Menempatkan 'Al-Quran' di depan kaki yang terlipat ke atas
Sejak awal poster awal Man Who Dies To Live banyak netizen Muslim yang menghujat penempatan seperti kitab suci Al-Qur'an di hadapan kaki.
Terlebih lagi kostum si pemilik kaki, serupa pakaian khas muslim di Arab.
2.
Bikini dengan hijab
Di awal menit episode 1 penonton disuguhkan dengan
pemandangan tidak senonoh dari para gadis berpakaian bikini yang menggunakan
kain sejenis hijab untuk menutupi kepala mereka.
Selanjutnya adegan 3 orang putri dengan pakaian serba
minim dan wajah tertutup kain serupa cadar juga menjadi perhatian. Apalagi sebelumnya ada ungkapan, "Nikahilah sang putri," dari mulut
Raja.
3.
Adegan meninggalkan shaf ketika sholat
Sholat, menjadi sebuah cara bagi umat Islam untuk
berkomunikasi dari hati-ke-hati dengan Allah SWT dan harus dilakukan sampai selesai. Sayangnya dalam Man Who Dies
To Live, justru diplesetkan sebagai sebuah adegan komedi.
Saat adegan 'sholat' belum
selesai seorang aktor justru keluar begitu saja dari shaf dan menyusul Saeed
Faad Ali (diperankan oleh Choi Min Soo). "Aku telah menerima wahyu,"
ucap karakter Saeed Faad Ali.
Sambil menggunakan penutup kepala ala penduduk Timur
Tengah atau disebut ghutra, Choi Min Soo meminum segelas anggur di atas
singgasana. Tentu saja meminum anggur atau alkohol jenis lain tidak
diperbolehkan oleh agama yang biasa mengunakan pakaian serupa (Islam).
Sebenarnya sudah ada tekad baik dari MBC. Mereka mencoba menjelaskan
tentang negara fiksi yang dibangun demi Man Who Dies To Live ini, tetap saja
muslim dari Timur Tengah, Indonesia dan negara lain tidak menyukainya. Bahkan
kini dalam media sosial tengah ramai hastag (#) bertuliskan, "Hentikan Man
Who Dies To Live" dan "Boikot MBC".
Apakah Anda juga sependapat dengan netizen muslim
lainnya untuk memberhentikan penayangan Man Who Dies To Live? [Radarislam/ Mn/
Mbc]