Penting! Jangan Sujud dengan Posisi Seperti Anjing, Muslim Wajib Tahu
Radarislam.com ~ Kita diperintahkan untuk shalat, dan di dalam shalat kita terdapat gerakan-gerakan yang sudah ditentukan oleh Allah termasuk sujud. Sujud menjadi bagian penting dalam shalat.
Namun masih ada umat muslim yang belum mengetahui bagaimana posisi sujud yang baik dan benar. Bahkan ada posisi sujud yang bahkan gayanya mirip seekor anjing. Naudzubillah.
Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Seimbanglah di dalam sujud, dan janganlah seseorang dari kamu menghamparkan kedua lengannya seperti terhamparnya (kaki) anjing." (HR Bukhari no. 822 dan Muslim no. 493)
Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata:
"Hikmah melakukan cara seperti itu adalah untuk mendekatkan pada sifat tawadhu".
Selain itu sujud yang benar adalah ketika dahi dan hidung benar-benar melekat atau menempel pada permukaan tanah. Cara sujud seperti ini dipercaya akan menjauhkan diri dari sifat malas.
Perlu diketahui, cara sujud dengan lengan sampai siku menempel ke tanah itu menyerupai anjing yang menghamparkan kaki depannya. Kondisi lengan seperti itu juga pertanda orang tersebut meremehkan sholat dan kurang perhatian terhadap sholatnya. Wallahu a'lam.
Selain sujud, larangan lainnya adalah duduk seperti anjing. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, yang berkata,
Namun masih ada umat muslim yang belum mengetahui bagaimana posisi sujud yang baik dan benar. Bahkan ada posisi sujud yang bahkan gayanya mirip seekor anjing. Naudzubillah.
Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Seimbanglah di dalam sujud, dan janganlah seseorang dari kamu menghamparkan kedua lengannya seperti terhamparnya (kaki) anjing." (HR Bukhari no. 822 dan Muslim no. 493)
Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata:
"Hikmah melakukan cara seperti itu adalah untuk mendekatkan pada sifat tawadhu".
Selain itu sujud yang benar adalah ketika dahi dan hidung benar-benar melekat atau menempel pada permukaan tanah. Cara sujud seperti ini dipercaya akan menjauhkan diri dari sifat malas.
Perlu diketahui, cara sujud dengan lengan sampai siku menempel ke tanah itu menyerupai anjing yang menghamparkan kaki depannya. Kondisi lengan seperti itu juga pertanda orang tersebut meremehkan sholat dan kurang perhatian terhadap sholatnya. Wallahu a'lam.
Selain sujud, larangan lainnya adalah duduk seperti anjing. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, yang berkata,
"Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarangku dari tiga hal (dalam sholat): mematuk (sujud) seperti patukan ayam jantan, duduk iq'a seperti iq'a anjing, dan menoleh seperti tolehan serigala." [HR. Ahmad 2/265, hasan lighairihi, Sahih at-Targhib no. 555]
Al-Imam An-Nawawi RA, menyatakan, iq'a itu ada dua macam. Yang satu dibenci, yaitu seperti duduknya anjing; dan yang kedua sunnah, yaitu duduk meletakkan pantat di atas dua tumit (pada waktu duduk di antara dua sujud).
Duduk sunnah itu sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dan Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, dan itulah yang dilakukan oleh Nabi sallallahu alaihi wa sallam.
Dalam hadits disebutkan perintah agar manusia tidak menyerupai semua binatang dalam gerakan-gerakan shalat. Rasulullah SAW melarang kaum Muslimin menoleh sebagaimana gaya musang menoleh, melarang duduk sebagaimana duduknya binatang buas, sujud dengan cepat sebagaimana cepatnya burung saat mematuk dan lain sebagainya. Saat shalat, kaum Muslimin bermunajat kepada Rabb mereka disamping shalat juga sebagai penghubung antara seorang hamba dengan Rabbnya. Oleh karena itu, semestinya ketika melaksanakan shalat, ia menunaikannya dengan cara terbaik.
Baca Juga:
Terlebih lagi, gerakan-gerakan yang menyerupai gaya binatang itu memiliki hubungan erat dengan ketidakkhusyu’an pelaku. Bagaimana ia bisa khusyuk jika dalam melakukan shalat terburu-buru? Padahal, khusyuk yakni posisi tenang, tenteram, tidak terburu-buru, dan merendahkan diri pada shalat termasuk perkara yang dituntut oleh agama. [Radarislam/ Dr/ Am]
Al-Imam An-Nawawi RA, menyatakan, iq'a itu ada dua macam. Yang satu dibenci, yaitu seperti duduknya anjing; dan yang kedua sunnah, yaitu duduk meletakkan pantat di atas dua tumit (pada waktu duduk di antara dua sujud).
Duduk sunnah itu sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dan Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, dan itulah yang dilakukan oleh Nabi sallallahu alaihi wa sallam.
Dalam hadits disebutkan perintah agar manusia tidak menyerupai semua binatang dalam gerakan-gerakan shalat. Rasulullah SAW melarang kaum Muslimin menoleh sebagaimana gaya musang menoleh, melarang duduk sebagaimana duduknya binatang buas, sujud dengan cepat sebagaimana cepatnya burung saat mematuk dan lain sebagainya. Saat shalat, kaum Muslimin bermunajat kepada Rabb mereka disamping shalat juga sebagai penghubung antara seorang hamba dengan Rabbnya. Oleh karena itu, semestinya ketika melaksanakan shalat, ia menunaikannya dengan cara terbaik.
Baca Juga:
- Sahkah Shalat Sambil Menahan Kentut?
- Doa Gagal Terkabul, Kemungkinan Besar Inilah Sebabnya
- Alami 5 Keanehan Ini Saat Shalat? Pertanda Setan sedang Menggoda Anda
Terlebih lagi, gerakan-gerakan yang menyerupai gaya binatang itu memiliki hubungan erat dengan ketidakkhusyu’an pelaku. Bagaimana ia bisa khusyuk jika dalam melakukan shalat terburu-buru? Padahal, khusyuk yakni posisi tenang, tenteram, tidak terburu-buru, dan merendahkan diri pada shalat termasuk perkara yang dituntut oleh agama. [Radarislam/ Dr/ Am]