Waspada, 4 Kebiasaan Ini Bisa Menyebabkan Kemandulan Pada Pria!
RadarIslam.com ~ Kesulitan untuk
hamil bukan semata-mata masalah wanita. Untuk terjadinya kehamilan diperlukan
kesuburan yang baik pada wanita dan pria. Untuk itu, kesuburan pria juga
merupakan hal yang penting. Sebab Para
pria pun bisa mengalaminya.
Seperti dijelaskan Prof Dr H Oentoeng Soeradi, biolog sekaligus guru besar pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), banyak faktor yang menjadi penyebab terganggunya proses pembentukan sperma hingga mengakibatkan kemandulan pada pria. Salah satunya adalah kebiasaan yang dilakukan oleh kaum pria itu sendiri. Apa sajakah itu?
Berikut penuturan Prof Oentoeng seperti yang dilansir Republika.co.id (13/07/05) :
Menurut Oentoeng, penggunaan celana dalam yang terlampau ketat menyebabkan suhu di sekitar testis meningkat. Dan peningkatan suhu itu akan mengikat hormon pembentuk sperma. Beberapa hormon tertentu, sebut saja misalnya testosteron, FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (luteinizing hormone) berperan besar dalam pembentukan sperma. "Bila kebutuhan hormon-hormon ini tak terpenuhi, sperma tak dapat terbentuk dalam jumlah dan kondisi yang sehat."
Penyakit-penyakit tertentu juga patut diwaspadai. Misalnya saja, infeksi pada kelenjar air ludah (gondongan). Penyakit ini menyebabkan peningkatan suhu tubuh. Dan suhu tubuh yang tinggi dapat mengganggu proses pembentukan sperma dalam testis.
Seperti dijelaskan Prof Dr H Oentoeng Soeradi, biolog sekaligus guru besar pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), banyak faktor yang menjadi penyebab terganggunya proses pembentukan sperma hingga mengakibatkan kemandulan pada pria. Salah satunya adalah kebiasaan yang dilakukan oleh kaum pria itu sendiri. Apa sajakah itu?
Berikut penuturan Prof Oentoeng seperti yang dilansir Republika.co.id (13/07/05) :
1. Sering Menggunakan Celana Dalam
Ketat
Menurut Oentoeng, penggunaan celana dalam yang terlampau ketat menyebabkan suhu di sekitar testis meningkat. Dan peningkatan suhu itu akan mengikat hormon pembentuk sperma. Beberapa hormon tertentu, sebut saja misalnya testosteron, FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (luteinizing hormone) berperan besar dalam pembentukan sperma. "Bila kebutuhan hormon-hormon ini tak terpenuhi, sperma tak dapat terbentuk dalam jumlah dan kondisi yang sehat."
2. Sering Kena Gondongan
Penyakit-penyakit tertentu juga patut diwaspadai. Misalnya saja, infeksi pada kelenjar air ludah (gondongan). Penyakit ini menyebabkan peningkatan suhu tubuh. Dan suhu tubuh yang tinggi dapat mengganggu proses pembentukan sperma dalam testis.
3. Sering Berendam Di Air Panas
Pria yang suka berendam di air panas, sebaiknya juga mulai berpikir untuk menghentikan kebiasaan ini. Mengapa begitu? Sebab, suhu air yang terlampau panas dan melebihi suhu tubuh dapat memperlemah kemampuan testis dalam memproduksi sperma.
Begitu pun dengan para pria yang sehari-hari bekerja berdekatan dengan kompor atau tungku pembakaran. Kata Oentoeng, para pekerja seperti ini rentan terhadap masalah kemandulan. "Pada dasarnya testis tidak tahan terhadap panas yang melebihi suhu tubuh. Bila testis terkena panas yang melebihi suhu tubuh, dia tidak akan dapat berfungsi untuk menghasilkan sperma yang baik," jelas Koordinator Jurusan Ilmu Alam Dasar Kedokteran FKUI ini.
Sumber: republika.co.id
Pria yang suka berendam di air panas, sebaiknya juga mulai berpikir untuk menghentikan kebiasaan ini. Mengapa begitu? Sebab, suhu air yang terlampau panas dan melebihi suhu tubuh dapat memperlemah kemampuan testis dalam memproduksi sperma.
4. Sering Berada Dekat Tungku
Pembakaran
Begitu pun dengan para pria yang sehari-hari bekerja berdekatan dengan kompor atau tungku pembakaran. Kata Oentoeng, para pekerja seperti ini rentan terhadap masalah kemandulan. "Pada dasarnya testis tidak tahan terhadap panas yang melebihi suhu tubuh. Bila testis terkena panas yang melebihi suhu tubuh, dia tidak akan dapat berfungsi untuk menghasilkan sperma yang baik," jelas Koordinator Jurusan Ilmu Alam Dasar Kedokteran FKUI ini.
Lalu
Bagaimana mencegahnya?
Lebih jauh
ia menjelaskan, proses perlindungan testis dari panas yang berlebihan
sebenarnya telah terjadi secara alamiah sejak janin berada dalam kandungan ibu.
Saat masih berupa embrio, testis berada dalam rongga perut. Sebelum lahir,
yaitu selama perkembangan janin, testis akan turun dalam skrotum (kantung
pelir) yang memiliki suhu di bawah suhu tubuh. Asal tahu saja, suhu dalam kantung
testis ini lebih kurang 33-34 derajat Celcius. Suhu yang rendah penting untuk
melindungi testis janin dari panas yang berlebihan.
Dengan suhu
di bawah suhu tubuh, testis dapat berfungsi secara optimal. Pengaturan suhu
dilakukan oleh skrotum melalui kelenjar keringat dan otot polos yang mampu
menebal dan menipis sesuai dengan suhu lingkungan. Sebaliknya, bila testis
janin tidak turun dalam skrotum, maka testis akan mengalami panas yang
berlebihan saat bayi lahir. Akibatnya, kelak ia tidak mampu menghasilkan sperma
yang bisa berfungsi dengan baik.