Tak Percaya? Ini 2 Bahaya Madu Yang Dikonsumsi Berlebihan Tiap Hari
RadarIslam.com ~ Madu adalah cairan yang menyerupai sirup tapi lebih
kental dan berasa manis, dihasilkan oleh lebah dan serangga lainnya dari nektar
bunga. Rasa manis madu disebabkan oleh unsur monosakarida fruktosa dan glukosa, dan
memiliki rasa manis yang hampir sama dengan gula. Walaupun rasa manis madu
mirip dengan gula, tapi senyatanya rasa manis madu berbeda.
Bukan suatu rahasia lagi jika madu telah diakui secara ilmiah mempunyai manfaat yang positif bagi kesehatan. Meskipun umumnya dianggap aman untuk dikonsumsi oleh orang dewasa yang sehat, namun ada sedikit kekhawatiran jika madu terlalu banyak dikonsumsi, terutama bagi bayi dan orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
Banyak orang yang beranggapan bahwa madu lebih
menyehatkan dan lebih aman jika dibandingkan dengan gula pada umumnya. Anggapan
ini mungkin karena madu merupakan bahan alami tanpa tambahan bahan kimia.
Tapi, tahukah Anda bahwa pernyataan itu tidak
sepenuhnya benar? Madu memang mempunyai manfaat yang sangat banyak, tetapi jika
dikonsumsi secara berlebihan madu juga akan mempunyai efek yang buruk bagi
tubuh Anda.
Berikut efek yang akan timbul jika Anda
mengonsumsi madu secara berlebihan, seperti yang dilansir klikdokter.com, Minggu
(17/4):
- Efek jangka pendek yang akan timbul akibat mengonsumsi madu secara berlebihan adalah menyebabkan masalah lambung, seperti kram perut, kembung, dan diare. Hal ini disebabkan oleh kandungan fruktosa pada madu yang akan menyebabkan terganggunya kemampuan usus untuk menyerap nutrisi sehingga dapat menyebabkan nyeri perut yang berkelanjutan.
- Efek jangka panjang yang akan terjadi jika Anda secara konsisten mengonsumsi madu secara berlebihan adalah timbulnya masalah pada saluran pencernaan Anda. Di samping itu, terganggunya kemampuan usus untuk menyerap nutrisi juga akan terjadi secara permanen. Dan yang lebih berbahaya adalah terjadinya ketidakpekaan insulin yang bisa menyebabkan jumlah gula dalam darah meningkat.
Selain 2 hal di atas, jika madu diberikan secara
teratur pada bayi juga akan menimbulkan dampak yang negatif. Pasalnya, beberapa
madu mengandung spora botulisms sehingga bagi bayi yang sistem pencernaannya
belum sempurna hal ini bisa mengakibatkan bayi tersebut keracunan botulism.
Tanda-tanda keracunan botulism yang biasanya
muncul adalah sembelit, badan lemah, lesu dan penurunan nafsu makan. Bahkan,
botulism yang tidak diobati atau terjadi secara berkepanjangan dapat
menyebabkan kelumpuhan otot dan akhirnya terjadi kematian. Karena alasan ini
dokter ataupun dokter spesialis anak tidak akan merekomendasikan madu untuk
dikonsumsi oleh anak yang berusia di bawah 12 bulan.