Reaksi Lucinta Luna Saat Lumba-Lumba yang Pernah Ditungganginya Mati
Radarislam.com ~ Lucinta Luna kembali jadi sorotan, pasalnya dua ekor lumba-lumba yang pernah dipakai seluncuran oleh artis kontroversial ini dikabarkan mati oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali.
Namun pada saat menyaksikan berita tersebut di sportal media
online, Lucinta Luna malah mengamuk dengan judul yang dianggap Lucinta terlalu
menggiring opini negatif.
Apa reaksi Lucinta Luna lewat akun Instagramnya?
Lucinta mengaku sedih sebab dirinya merasa difitnah menjadi
penyebab dua ekor lumba-lumba itu mati.
“salahku apaaa @tribun_jatim mau menjebak aku lagi dengan
menggiring opini?,” tulis Lucinta disertai dengan emoticon menangis, pada Rabu
(1/12/2021)
“@tribun_jatim gampang banged yaa cari duit dengan cara
memFITNAH Lucintaluna,” lanjut Lucinta diakhiri dengan dua buah emoticon
menangis.
Lucinta malah menilai media online tersebut membuat judul itu
untuk mendapatkan banyak pundi keuangan dari judul berita yang menyudutkan dirinya.
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya itu, Lucinta juga
menanyakan apa kesalahannya terhadap portal media online tersebut sampai ia diberitakan
demikian.
Lucinta Luna memang pernah menjadi sorotan karena pernah
menunggangi dua ekor lumba-lumba tersebut pada bulan April 2021 di lokasi
konservasi Dolphin Lodge Bali itu. Bahkan sampai menuai kecaman.
Netizen juga ramai memberikan komentar pada postingan pada
artis transgender yang sering menjadi perbincangan hangat itu.
Netizen juga turut merasa kesal dengan pemberitaan kematian lumba-lumba
tersebut yang seolah Lucinta Luna menjadi penyebabnya.
Para netizen juga turut memberi semangat Lucinta yang merasa
difitnah sebagai dituduh menyebabkan lumba-lumba mati.
Bahkan ada yang menyarankan Lucinta untuk melaporkan portal
media online tersebut kepada pihak yang berwajib karena sudah memfitnahnya.
“Ini maaf2 saja ya, sy plg gk suka *r****, mau news muncul
ap ga bakalan pernah saya klik, banyakan klik bait dan beritanya ga lengkap.
Apa lagi skrg bawa2 nama kak Luna demi byk yg baca. @lucintaluna_manjalita Kak,
laporin aja,’ saran netizen.
“dari judulnya kayak
lumba2 itu mati gara2 lucinta Luna... setau ku lucinta luna sudah lama bgt naik
lumba2 itu... fix gk bener nih berita,” tulis netizen.
“lumba lumbanya mati
karna udah gak sehat dan kurang makan karna saat pandemi pengunjungnya dikit.
Seandainya dibalikin ke habitatnya aja,” imbuh netizen yang lain.
Seperti diketahui, video Lucinta Luna viral di media sosial,
saat berselancar menggunakan pelampung dengan menunggangi lumba-lumba itu di
Dolphin Lodge Bali milik PT Piayu Samudra Bali
Video tersebut diambil pada bulan April 2021, yang berdampak
ada tujuh ekor lumba-lumba di lokasi itu
diamankan ke Bali Exotic Marine Park.
Video tersebut pun menuai kecaman dari netizen. Bahkan kecaman
pun datang dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti si
pemilik jargon 'Tenggelamkan' itu.
"Banyak orang berpikir uang dan ketenaran mampu membeli
dan mengizinkan untuk melakukan apapun, termasuk kebodohan dan menjadi
bodoh," tulis Susi .
Video Lucinta menunggangi lumba-lumba di Bali tersebut juga
membuat geram pemerati satwa dengan akun Instagram @davinaveronica.
"This is really really, stupid, unenducated, cruel, and
heartless. Sedih banget melihat ini," tulisnya.
Sebelumnya, lumba-lumba itu juga sempat dikabarkan hilang.
Tetapi setelah dilakukan investigasi, ternyata wahana
Dolphin Lodge yang dikunjungi Lucinta Luna tersebut tak memiliki izin.
Oleh sebab itu, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)
Bali sempat menutup tempat wisata tersebut.
"Dia punya izin lembaga konservasi tapi lokasinya tidak
di Denpasar, tapi di Jembrana. Di sini nggak ada dokumen sama sekali,"
tutur Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bali, Sumarsono.
Setelah mengetahui hal itu, sebanyak tujuh ekor lumba-lumba
berhasil diamankan oleh Direktorat Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta Bareskrim Polri dan
Polda Bali.
Tujuannya untuk memastikan keberadaan tujuh ekor lumba-lumba
yang dipindahkan oleh BKSDA Bali dari Dolphin Lodge Bali ke Bali Exotic Marine
Park, sejak 27 April 2021 lalu.
Menurut Koordinator Koalisi Anak Negeri untuk Lumba-lumba
Pinneng Sulungbudi, Bali Exotic Marine Park kondisinya lebih memprihatinkan dan
tak layak untuk penangkaran lumba-lumba.
Menurut Pinneng, tempat penangkaran sementara ini hanya
menampung 10 ekor lumba-lumba saja.
"Sebelumnya sudah ada lima lumba-lumba. Ditambah tujuh
ekor lagi. Jadi kolamnya nggak layak menampung semuanya," jelas Pinneng.
Yang lebih memprihatinkan, dari tiga kolam yang ada, terdapat
lima ekor lumba lumba dari Bali Dolpin Lodge diletakan dalam satu kolam yang
sama.
Kolam yang berisi lima ekor lumba-lumba tersebut berukuran
kecil dan dangkal.
Bahkan lumba-lumba tersebut terus menerus terpapar mata
hari.
Yang lebih mengejutkan, mereka menemukan kejanggalan.
Seharusnya ada tujuh lumba lumba di sana. Dia sudah mencoba menanyakan ke pihak
Bali Exotic Marine Park, tapi tidak mendapat jawaban.
Kasi Konservasi Wilayah I BKSDA Bali, Sumarsono menegaskan,
lumba-lumba tersebut mati bukan karena dibunuh.
"Saya nggak baca
hasil nekropsi/otopsinya. Tapi yang jelas mati bukan karena dibunuh,” kata
Sumarsono.
Saat evakuasi tujuh ekor lumba-lumba tersebut dalam kondisi mata
yang berwarna kekuningan.
Pihak BKSDA menduga jika penyebab kematian lumba-lumba
tersebut karena menderita penyakit hepatitis akut.
"Jadi jangan
dianggap kalau lumba-lumba berkurang, dianggap hilang karena kita jual atau
kita (jadikan) sate," kata Sumarsono.
Ia memastikan tak ada penjualan lumba-lumba tersebut tanpa
menimbulkan kegemparan di pasar.
Walau demikian, Sumarsono tak mmenjelaskan penyebab kematian
dua ekor lumba-lumba tersebut. Ia mengaku tidak membaca hasil nekropsinya.
Dia mengaku BKSDA dengan dibantu pihak lain, seperti
perwakilan Universitas Udayana (Unud), sudah berupaya merawat dua mamalia
tersebut.
"Saya nggak baca hasil nekropsi/autopsinya. Tapi yang
jelas mati bukan karena dibunuh. Wong sudah kami rawat intens, kami sayang-sayang,
kami pantau," papar dia.
"Keeper-nya siang-malam nungguin jangan sampai mati,
temen Unud bolak-balik bantuin karena sayang aset negara. Tapi gimana lagi,
wong dari awal disita sudah sakit," tandasnya.
Sumarsono mengungkapkan semua lumba-lumba yang disita dari
Dolphin Lodge Bali milik PT Piayu Samudra Bali sebagian sudah dalam keadaan
tidak sehat.
“Mereka sakit karena dieksploitasi, lumba-lumba umumnya
sakit hepatitis akut yang tidak ketahuan,” jelas Sumarsono.
"(Itu) dilihat dari warna mata yang agak kekuningan,
karena sudah habis-habisan dieksploitasi oleh pemilik lama secara berlebihan.
(Kemudian) ditunggangi Lucinta Luna dan kawan-kawan dan sebagainya,"
terangnya.
Selain itu, lumba-lumba tersebut mengalami kurang gizi
karena kurangnya asupan makanan untuk mereka. Akibat sepinya pengunjung saat
pandemi COVID-19.
Selain itu, satwa tersebut juga tidak pernah dicek
kesehatan.
"Tidak pernah dicek kesehatan. Medical record yang
bener tidak ada, sehingga ketika kami rampas ada beberapa yang sakit walau
kelihatan sehat," imbuhnya. (*)