Muslimah Wajib Tahu, Wanita Berpakaian Ketat Bakal Derita 11 Penyakit Ganas Ini
Wanita pakaian ketat bakal derita 11 penyakit ganas, Radarislam.com
~ Wanita memang dilahirkan sebagai makhluk yang elok. Namun kebanyakan wanita
berusaha tampil sesempurna mungkin agar terlihat cantik dan menarik.
Untuk tampil yang sempurna, wanita kerap berdandan
secantik mungkin dan mengenakan busana yang stylish bahkan tampak ketat.
Pakaian ketat memang banyak dipilih wanita agar tubuh terlihat proporsional.
Namun bagi muslimah yang suka berpakaian ketat selain
melanggar syariat ternyata juga membahayakan bagi kesehatan. Hasil penelitian,
banyak penyakit yang mengintai perempuan yang suka berpakaian ketat. Berikut
ini penyakit ganas yang bakal diderota oleh wanita yang kerap berapakaian ketat,
menurut ahli kesehatan:
1. Ancaman Jamur
dr Kusmarinah Bramono Sp.KK, spesialis kulit dan kelamin
RSCM berpendapat bahwa pada dasarnya semua jenis pakaian ketat berpotensi
menimbulkan tiga macam gangguan kulit baik itu sebatas pinggul maupun di atas
pinggul.
Hal itu disebabkan masalah kelembaban yang memungkinkan
jamur subur berkembang biak.Belakangan ini, pasien korban jamur yang berobat ke
Klinik Kulit dan Kelamin RSCM meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Sepanjang tahun 2002, sekitar 35 persen pasien terbukti
kena serangan jamur.Usia mereka berkisar 15 - 45 tahun. Walau tak semuanya
berhubungan dengan kebiasaan berbusana, tetapi kecenderungan meningkatnya jamur
sebagai sumber penyakit kulit mesti diwaspadai.Idealnya, di negara tropis
seperti Indonesia, pakaian ketat atau terlalu tebal memang harus dihindari.
Kulit menjadi kekurangan ruang untuk “bernapas”,
sementara cairan yang keluar dari tubuh cukup banyak. Akibatnya, permukaan
kulit menjadi lembab.Jika tak diimbangi busana yang tepat, jamur akan lebih
mudah beranak pinak.
Jenis jamur yang banyak ditemui adalah jamur panu (bercak
putih, cokelat, atau kemerahan), jamur kurap dengan bintik menonjol gatal,
serta jamur kandida yang basah dan gatal.
2. Paresthesia
Dr Malvinder Parmar dari Timmins & District Hospital,
Ontario, Kanada, baru-baru ini menyatakan bahwa celana ketat sepinggul
berpeluang menimbulkan penyakit paresthesia. Yakni perasaan sakit yang
berlebihan seperti kesemutan, rasa panas seperti terbakar dan sejenisnya.
Parmar mengungkapkan setahun terakhir ini kedatangan
cukup banyak pasien yang bisa dikategorikan sebagai korban paresthesia.Dia
sudah mengobati sedikitnya tiga wanita berusia 22-35 tahun yang mengeluhkan
rasa panas dan gatal di sekitar paha.
Gangguan saraf ringan itu terjadi lantaran mereka suka
sekali memakai celana ketat sebatas pinggul, setidaknya dalam enam bulan
terakhir.Hasil penelitian Parmar menunjukkan, kelainan itu menjadi permanen
selama celana ketat sepinggul melilit di tubuh. Itu sebabnya Parmar menyarankan
menjauhi segala macam pakaian ketat selama terapi.
Menurut dr Andradi Suryamiharia Sp.S(K), spesialis saraf
yang sehari-harinya bertugas di RSUPN Cipto Mangun Kusumo, Jakarta dan staf
pengajar FK-UI itu, sebagai gangguan saraf, paresthesia gampang dikenali
gejalanya berupa kesemutan yang lama-kelamaan berubah menjadi mati rasa.
Kesemutan terjadi lantaran terganggunya saraf tepi, yakni
saraf yang berada di luar jaringan otak di sekujur tubuh. Umumnya karena
tertekan, infeksi, maupun gangguan metabolisme.
3.
Kanker Ganas Melanoma
Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasanya
perempuan berpakaian ketat atau transparan, berpotensi mengalami berbagai
penyakit kanker ganas melanoma di sekujur tubuh yang terbuka.
Kanker Melanoma adalah kanker kulit yang sangat
berbahaya, dan kanker ini biasanya di mulai dengan tanda hitam pada kulit, atau
tahi lalat.Tahi lalat adalah kumpulan sel pigmen abnormal (melanosit ) yang
muncul pada kulit.
4.
Bekas Hitam
Sesuai namanya, gejala gatal dan beruntusan yang menjadi
trade mark sang dermatitis hanya muncul bila terjadi gesekan antara kulit
dengan benda dari luar tubuh. Benda asing yang berpotensi gesek tinggi tidak
hanya benda keras, misalnya perhiasan, jam tangan, atau ikat pinggang.Busana
sehari-hari, jika terlalu ketat menempel di tubuh, atau terbuat dari bahan
berkontur kasar juga dapat memicu luka.
“Celana ketat terutama berpengaruh pada kondisi kulit di
sela-sela paha. Awalnya mungkin cuma radang ringan.Tetapi, kalau prosesnya
berlangsung lama, bisa menimbulkan bercak hitam di pangkal paha,” kata
Kusmarinah Bramono.
Jika si pemilik tubuh insaf dan menjauhkan diri dari
busana ketat, warna hitam tadi mungkin saja berkurang atau hilang sama
sekali.Namun, Kusmarinah mengingatkan, proses menghilangkan noda hitam itu tak
bisa dilakukan secepat membalik telapak tangan.
5.
Kemandulan
Pakaian ketat juga dapat menyebabkan kemandulan pada
wanita.Pada cuaca dingin, pakaian ketat tidak berfungsi menjaga suhu tubuh dari
serangan hawa dingin.Suhu yang terlalu dingin jelas dapat membahayakan kondisi
rahim.
6.
Merusak Kualitas Sp3rma dan Menyebabkan Kemandulan
Berdasarkan penelitian bahwa penggunaan pakaian ketat menyebabkan
penurunan kualitas sp3rma yaitu jumlah sp3rma yang biasanya 60 juta per
mililiter kini turun drastis hingga ke angka 20 juta per mililiter
Tentu akan menimbulkan jamur yang akan meningkatkan suhu
testis dalam produksi sp3rma.Umumnya suhu udara yang kondusif untuk organ vital
normalnya sampai 36,5 derajat celcius, namun saat memakai celana ketat, suhu
udarapun naik menjadi 37 derajat celcius. Kondisi yang panas ini sangat
berbahaya buat sp3rma.
Suhu yang tidak normal pada skrotum karena celana jeans ketat
bisa berakibat buruk pada kualitas sp3rma loh sobat kenapa? karena tumpukan
keringat yang tidak bisa keluar di sekitar organ pribadi
Ini akan menimbulkan jamur yang akan meningkatkan suhu
testis dalam produksi sp3rma, dan bila diteruskan akan menjadi gatal dan akan
menjalar ke bagian buah zakar.Ujung-ujungnya pun akhirnya terletak pada
kesuburan kalian, walaupun secara genetik termasuk keturunan yang subur, tetapi
dengan kebiasaan penggunaan celana jeans ketat bisa menurunkan kualitas
kesuburan.
7.
Mengganggu Kesuburan dan Gangguan Jamur Di sekitar Organ
Hasil penelitian yang dilakukan di negara John Bull
(Inggris), menyebutkan, endometriosis (suatu gangguan yang sering mengakibatkan
gangguan kesuburan pada wanita) diduga karena disebabkan kebiasaan seseorang
yang selalu memakai pakaian ketat selama bertahun-tahun.
Menggunakan pakaian ketat akan memicu sel-sel endometrium
(selaput lendir rahim) untuk melarikan diri dari rongga rahim lalu berdiam di
indung telur, sehingga kesehatan menjadi terganggu.
8.
Memicu Pembekuan Pembuluh Darah
Penggunaan pakaian ketat juga akan mengganggu gerakan
tubuh yang dapat memicu timbulnya pembekuan darah di dalam pembuluh darah,
membuat aliran darah terganggu.Hal itu menyebabkan varises dan gangguan yang di
akibatkan jenis pakaian ketat dalam jangka waktu yang lama adalah membuat
bentuk tubuh menjadi buruk dan merusak tulang punggung.
9.
Mengganggu Mobilitas Usus
Menurut Dr Octaviano Bessa, seorang internis dari
Stamford, Connecticut menuturkan penggunaan celana yang terlalu ketat dapat
mengganggu motilitas dari usus.Hal inilah yang membuat seseorang merasa tidak
nyaman atau sakit pada perut setelah dua atau tiga jam setelah makan.
10.
Menaikkan Asam Lambung
Terlalu ketat juga akan menyebabkan naiknya cairan asam
lambung karena tekanan yang terlalu besar pada perut.Hal ini dapat meningkatkan
tekanan di daerah abdominal yang akan menyebabkan asam lambung naik ke
kerongkongan
11.
Menghambat Oksigen Tubuh
Mungkin terdengar ekstrem tapi hal ini sering dialami
oleh beberapa wanita. Meski korset sudah tidak popular lagi, pakaian sejenis
itu dapat mengurangi pemakainya mengembangkan paru-parunya dan hal ini akan
mengakibatkan nafas terasa berat. Selain itu, akan memperkecil oksigen yang
masuk ke dalam tubuh. Kategori pakaian seperti ini termasuk pakaian dalam
pernikahan, bustier, dan spandek.
Benarlah firman Allah SWT:
”Thaahaa. Kami
tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah. Tetapi sebagai
peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah). Yaitu diturunkan dari Allah
yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi. (yaitu) Tuhan yang Maha Pemurah,
yang bersemayam di atas ‘Arsy” (QS Thoha:1-5).
Semog bermanfaat! [Radarislam/ Im]