Tarif Listrik Naik 100 Persen, Bikin Warga Makin Menjerit, Begini Keluhan Mereka - RadarIslam.com

Tarif Listrik Naik 100 Persen, Bikin Warga Makin Menjerit, Begini Keluhan Mereka

Radarislam.com ~ Faktor ekonomi kembali membelit rakyat Indonesia. Apalagi ditambah kebijakan pemerintah mencabut subsidi listrik pelanggan 900 VA dampaknya mulai dirasakan masyarakat. Bagaimana tidak tagihan listrik mereka semakin membengkak hingga dua kali lipat. Hal ini tentu beban ekonomi mereka menjadi bertambah.

”Ya, kami cukup kecewa dengan pemerintah yang tega mencabut subsidi listrik. Tentunya, dengan dikurangi subsidi listrik ini, otomatis biaya yang kami keluarkan untuk membayar listrik menjadi membengkak. Tempat rental playstation saya ini menggunakan listrik yang 900 VA," kata pemilik usaha rental Mega Suci Ermaputri (26) di Jalan Bhayangkara, Kelurahan Lubukbuaya, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumbar, dikutip Radarislam.com dari laman Padang Ekspres (11/6/2017).

Lanjut dia, sebelum kenaikan, token listrik yang ia gunakan dengan tarif Rp 50.000 tahan hingga 6 sampai 7 hari. Namun setelah subsidi dikurangi, token Rp 50.000 hanya tahan 3 hari saja. Berarti pemakaian perbulan bisa mencapai Rp. 400.000 selama satu bulan.

Suci mengungkapkan jumlah sebesar itu hanya dipakai untuk menghidupi lima unit perangkat Playstation. Akibat pengurangan subsidi tersebut, Suci mengaku pasrah dengan kebijakan pemerintah.

”Kalau biaya rental PS ini, kami naikkan rasanya tidak bisa. Karena banyak tempat rental yang lain tidak berani menaikkan. Kami takut para konsumen kami kabur,” katanya.

Hal senada dikatakan pemilik usaha rental komputer Andriyani (36) di dekat SMAN 8, Kelurahan Batipuh, Kecamatan Kototangah.

”Biasanya token listrik yang isi Rp 100.000 bisa tahan 20 hari. Setelah subsidi dikurangi, token Rp 100.000 itu hanya tahan 10 hari. Akhirnya, kami terpaksa melakukan penghematan dengan menggunakan listrik seperlunya saja,” katanya.
Hal yang sama juga dialami oleh Muhamad Farul (36) pemilik tempat fotokopi yang berada di depan SMPN 34 Padang.

”Saya mau bagaimana lagi. Kebijakan tersebut pemerintah yang memutuskan. Saya hanya menerima saja. Saya terpaksa tidak menaikkan harga fotokopi, nanti konsumen kabur. Saya berharap, pemerintah mempertimbangkan kembali pengurangan subsidi listrik ini,” tuturnya.

Tidak hanya para pelaku usaha kecil yang mengeluh dengan pengurangan subsidi listrik ini. Sejumlah pelanggan rumah tangga juga merasakan hal yang sama.

”Seingat saya, semenjak awal tahun ini, sudah dua kali listrik mengalami kenaikan. Kalau tahun lalu, saya membayar listrik hanya Rp 150.000 sebulan. Sekarang ini, setelah mengalami kenaikan, saya harus membayar Rp 300.000 sebulan. Kenaikannya hingga seratus persen,” ujar Azwirman (60) warga RT 02/ RW 13, Kelurahan Batipuhpanjang, Kecamatan Koto Tangah.

Sementara itu, sejumlah anggota DPRD Padang mengimbau pemerintah untuk mempertimbangkan kembali pencabutan subsidi listrik ini.

”Sekarang ini, kami mendengar banyak warga yang menjerit terhadap pengurangan subsidi listrik ini. Kami menyarankan, pemerintah kota (pemkot) dapat memanggil PLN untuk membicarakan masalah ini. Dan sebaiknya kebijakan ini dapat ditinjau ulang,” ujar Jumadi, anggota DPRD Padang, Fraksi Golkar.

Anggota DPRD Padang dari Fraksi PKB, Iswandi pun mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya Pemkot Padang bersama pemerintah daerah lainnya harus bisa melakukan langkah bijak dengan menyuarakan keluhan warga soal kenaikan listrik yang semakin 'mencekik' ini.

"Karena dengan pengurangan subsidi listrik ini, akan menggangu perekonomian warga. Kami sangat prihatin dengan hal tersebut,” tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Kota Padang, Asnel mengatakan pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin agar pemerintah pusat mempertimbangkan kembali kebijakan pengurangan subsidi listrik tersebut.

”Insya Allah, dalam pertemuan dengan PLN dan pihak-pihak terkait lainnya, kami akan menyampaikan segala keluh kesah terkait listrik yang dirasakan warga saat ini. Biasanya, seperti pertemuan-pertemuan yang sudah-sudah kami selalu menyampaikan segala masalah yang dialami warga. Maka dari itu, kami juga mengimbau agar masyarakat untuk bersabar karena semuanya juga butuh proses. Tak lupa kami juga mengajak masyarakat untuk hemat dalam menggunakan listrik,” paparnya.


Apakah hal ini terjadin juga di daerah Anda? [Radarislam/ Jpnn]

Share This !

Related Posts :