Bocah Tanpa Kaki Ini Umroh ke Tanah Suci, Imam Besar Makkah Pun Terharu Sampai Lakukan Ini
Bocah tanpa kaki umroh, Radarislam.com ~ Terkadang ada perasaan berat atau malas
untuk menunaikan ibadah di masjid. Apakah Anda pernah mengalaminya?
Di Indonesia masjid cenderung mudah dijumpai, namu orang masih merasa malas-malasan memenuhi panggilan adzan dengan alasannya masing-masing. Jika Anda termasuk di dalamnya, ada baiknya tengok kisah perjuangan bocah yang satu ini.
Ia adalah Ghanim Al-Muftah, bocah ini menjalankan ibadah umrah di tanah suci Mekkah. Namun kondisi Ghanim bukan termasuk anak yang sempurna fisiknya. Ghanim terlahir tak memiliki kaki. Keadaan itu membuatnya harus berjalan dengan kedua tangannya.
Walau penuh keterbatasan, Ghanim nyatanya mampu berada di depan Ka'bah untuk menjalankan ibadah umroh. Kisahnya pun menggetarkan hati netizen di Indonesia bahkan dunia.
Namun ini yang menarik, walau sudah disediakan kursi roda,
Ghanim lebih memilih berjalan dengan kedua tangannya saat berada di depan
Ka'bah Hal tersebut sempat mengundang perhatian imam besar Masjidil Haram, Imam
Mahir al Muaqly.
Perhatian ditunjukkan oleh sang imam dengan mendampingi Ghanim saat shalat. Tampak sang Imam menyalami dan beberapa kali mencium kening anak tersebut. Momen ini terekam dalam video yang diunggah ulang oleh Ustaz Yusuf Mansur, beberapa waktu lalu.
Melihat unggahan tersebut, tak sedikit netizen yang dibuat terharu. Ghanim bisa menjadi sosok yang sangat menginspirasi. Dengan segala keterbatasan, ia memiliki banyak prestasi dan bahkan sudah mendirikan usahanya sendiri di usia 13 tahun.
Dikutip Radarislam.com dari laman Trackalert.com. Pada usianya yang masih sangat belia, Ghanim telah mendirikan badan amal, klub olah raga, dan telah mendirikan toko es krim sendiri. Awal tahun 2015 ia memenangkan Youth Award pada penghargaan Arab Social Media Summit untuk popularitas akun Instagram-nya, yang ia gunakan untuk menceritakan kisahnya kepada dunia.
Ghanim mengungkapkan melalui akun Instagramnya ia memiliki hampir 1 juta pengikut. Dari akun tersebut ia mengungkapkan, setiap orang memiliki hak untuk bermimpi dan memiliki ambisi yang dapat mereka capai.
"Media sosial adalah jendela bagi dunia. Ini membantu kita menyampaikan pesan kita lebih cepat dan kita harus menggunakannya dengan cara yang positif dan berguna. Saya ingin orang-orang mengerti bahwa orang-orang penyandang cacat mampu memberi dan aktif dalam masyarakat," ujar Ghanim.
Di balik kekurangannya, Allah menganugerahkan kekuatan yang luar biasa kepada Ghanim dengan kehidupannya yang sukses di usia belia. Subhanallah. [Radarislam/ Tk]
Perhatian ditunjukkan oleh sang imam dengan mendampingi Ghanim saat shalat. Tampak sang Imam menyalami dan beberapa kali mencium kening anak tersebut. Momen ini terekam dalam video yang diunggah ulang oleh Ustaz Yusuf Mansur, beberapa waktu lalu.
Dikutip Radarislam.com dari laman Trackalert.com. Pada usianya yang masih sangat belia, Ghanim telah mendirikan badan amal, klub olah raga, dan telah mendirikan toko es krim sendiri. Awal tahun 2015 ia memenangkan Youth Award pada penghargaan Arab Social Media Summit untuk popularitas akun Instagram-nya, yang ia gunakan untuk menceritakan kisahnya kepada dunia.
Ghanim mengungkapkan melalui akun Instagramnya ia memiliki hampir 1 juta pengikut. Dari akun tersebut ia mengungkapkan, setiap orang memiliki hak untuk bermimpi dan memiliki ambisi yang dapat mereka capai.
"Media sosial adalah jendela bagi dunia. Ini membantu kita menyampaikan pesan kita lebih cepat dan kita harus menggunakannya dengan cara yang positif dan berguna. Saya ingin orang-orang mengerti bahwa orang-orang penyandang cacat mampu memberi dan aktif dalam masyarakat," ujar Ghanim.
Di balik kekurangannya, Allah menganugerahkan kekuatan yang luar biasa kepada Ghanim dengan kehidupannya yang sukses di usia belia. Subhanallah. [Radarislam/ Tk]