6 Hari Sebelum Kematian Mbah Gotho Ternyata Simpan Kisah Mencengangkan - RadarIslam.com

6 Hari Sebelum Kematian Mbah Gotho Ternyata Simpan Kisah Mencengangkan

Radarislam.com ~ Suparman Sodimejo atau akrab disapa Mbah Gotho asal Sragen, Jawa Tengah ini sempat ramai diberitakan lantaran usianya yang sangat tua. Bahkan, Mbah Gotho mendapat julukan sebagai manusia tertua di dunia.

Namun kabar duka kini datang darinya. Pria yang lahir di tahun 1870 tersebut. meninggal dunia pada Minggu sore sekitar pukul 17.45 WIB. Hal ini dibenarkan sang cucu, Suryanto. Ia menceritakan, saat meninggal dunia, sejumlah kerabat cucu dan cicit Mbah Gotho menungguinya di kediaman  di Cemeng, Segaran, Sambungmacan, Sragen.

"Tadi sore Mbah Gotho meninggalnya. Padahal kondisinya seharian tadi lumayan membaik dibandingkan hari-hari kemarin," katanya (30/4/2017).

Diceritakan Suryanto, sejak enam hari terakhir Mbah Gotho tidak mau makan dan minum. Bahkan, saat mencoba disuapi jenang maupun bubur, pria yang disebut tertua di dunia itu selalu menolaknya.

"Makan nggak mau. Kalau minum cuma saya tetesin saya di mulutnya juga diusap," ujarnya.

Kondisi Mbah Gotho yang tak mendapat asupanan selama enam hari terakhir membuat keluarga keheranan.

"Kok bisa kuat selama 6 hari tidak makan dan minum," ucapnya.

Sebelumnya, Mbah Gotho memang sempat dilarikan ke rumah sakit pada 12 April lalu. Saat itu pihak dokter RSUD Sragen mendiagnona jika ia menderita infeksi saluran pencernaan yang dibarengi dengan pendarahan di bagian lambung.

Selama dirawat di RSUD Soehadi Prijonegoro, Mbah Gotho menolak jarinya dipasang infus sembari marah. Warga Dukuh Segaran, Desa Cemeng, Kecamatan Sambungmacan itu rupanya takut pada jarum suntik.
Bahkan, saking takutnya, dia sampai mengatakan lebih baik dilempar ke Sungai Bengawan Solo. Setelah menjalani pemeriksaan, kondisi pria tua berusia 146 tahun itu berangsur pulih.

"Sejak saat itu, Mbah Gotho minta pulang terus dari rumah sakit. Simbah bilang mati uripku (mati hidupku di rumah)," terangnya.

Suwarni, sang cucu, mengatakan kakeknya tidak pernah dirawat di rumah sakit. Menurut dia, ini merupakan kali pertama Mbah Gotho ke rumah sakit dan melihat jarum suntik.

"Dia menjerit-jerit supaya dibuang saja ke Sungai Bengawan Solo biar cepat mati," katanya.

Setelah diberi penjelasan, lanjut Suwarni, kakeknya itu mulai tenang. Sekarang, Mbah Gotho tidak merasa takut lagi disuntik oleh dokter. Namun apa daya Mbah Gotho harus berpulang ke hadapan-Nya.

Suryanto menuturkan Mbah Gotho dimakamkan di pemakamam umum kampungnya di Cemeng, Segarang, Sambungmacan, Sragen.

Mbah Gotho memiliki 10 adik, seluruhnya telah meninggal dunia. Bahkan salah satu dari empat istrinya yang terakhir meninggal dunia pada tahun 1988. Semua anak Mbah Gotho juga sudah meninggal. Kini dia tinggal bersama cucu dan cicitnya.

Mbah Gotho, yang menyambut ulang tahun yang ke-146 pada 31 Desember tahun lalu, terpaksa dilarikan ke rumah sakit pada Rabu karena kehilangan nafsu makan.

Baca Juga:

Jika dokumentasi yang dimilikinya terbukti benar, maka Mbah Gotho adalah manusia tertua di muka bumi ini. Melihat kesehariannya, Mbah Gotho dikenal sebagai perokok berat, namun rahasia usia panjangnya tetap menjadi misteri. [Radarislam/ Dr}

Share This !

Related Posts :