9 Langkah Istri Saat Suami Dekat Atau Dicintai Wanita Lain - RadarIslam.com

9 Langkah Istri Saat Suami Dekat Atau Dicintai Wanita Lain

Radarislam.com ~ Sebagai istri, rasanya sangat wajar jika merasa geram ketika suami dicintai wanita lain. Lebih-lebih jika wanita lain tersebut malah tidak peduli atau berdalih dengan kalimat, “Cinta kan tidak bisa dipaksa,” atau “emang aku tahu mau suka sama siapa?” atau “salah sendiri gak bisa jaga suami,”

Walaupun suami cuek atau tidak tertarik. Tapi secara logika istri akan berang jika pihak ketiga malah merasa tidak tahu malu atau kurang ajar. Apalagi, sekarang pelaku tidak mau mengakui kesalahannya dan malah mencari pembenaran.

Marah-marah atau melabraknya bukanlah solusi. Yang ada, suasana akan jadi semakin runyam. Diam saja atau tidak peduli bahkan sok tegar dab sok kuat juga hanya akan menyakiti diri sendiri.

Lalu, apa yang bisa dilakukan? Inilah 9 cara istri ketika suami digoda atau dicintai wanita lain:

1. Wait and see
Menunggu dan mengamati dari kejauhan bukan berarti takut atau tidak peduli. Kita hanya berusaha untuk tidak bertindak gegabah. Misal, ternyata yang diperlakukan istimewa seperti itu oleh orang yang kita curigai tidak hanya suami kita, tapi semua teman lelakinya.  Artinya, walaupun sebenarnya juga tidak etis tapi karakternya memang sudah seperti itu. Kalau sebaliknya bagaumana? Semisal yang diperlakukan berbeda hanya suami kita? Tenang masih ada langkah berikutnya.

2. Bersikap baik atau akrabi wanita yang mencintai suami
Mengakrabi? Lihat wajahnya saja sudah membuat emosi. Tapi Di sinilah dibutuhkan kecerdasan emosi. Dada boleh panas, tapi pikiran harus tetap dingin dan kata-kata harus tetap lembut berwibawa dan memesona. Jika bersikap sebaliknya, yang ada malah mempermalukan diri sendiri. Apalagi kalau kita menunjukkan posisi insecure, biasanya sih pihak “lawan” akan semakin ngelunjak.

Karenanya, tetaplah tenang dan tunjukkan bahwa perasaan dia ke suami kita itu ibarat iklan, tak ada efek apa-apa. Hanya sekadar numpang lewat saja dan bukan sesuatu yang harus dipikirkan karena tidak penting.
Lalu, apa gunanya bersikap baik? Untuk mengenal lebih jauh dan juga membiarkan dia mengenal kita. Biasanya yang berssangkutan akan sungkan dan mundur dengan sendirinya ketika sudah kenal dekat, dengan asumsi masih punya malu.

3. Jangan pernah mencurigai suami berlebihan
Bisa saja suami tak sadar kalau dia sedang ada yang suka selain istrinya. Mengingatkan dengan lembut untuk berhati-hati tak masalah, tapi kalau sampai mencurigai dengan memberondong pertanyaan bertubi-tubi yang ada malah sebaliknya, dari yang tadinya suami tidak terpikirkan menjadi kepikiran lalu kejadian. Na’udzubillah.

4. Tingkatkan pelayanan kepada suami
Manusia bukanlah robot yang tidak bisa diikat hanya dengan bermodalkan doktrin, paksaan, apalagi ancaman. Jika tetap ngotot seperti itu, yang ada bukan menjalankan kebaikan karena sadar dari hati, tapi karena terpaksa (baik di depan, berbelok di belakang). Begitu juga dengan suami.

Ketika orang ketiga mengancam, itu artinya layanan kita ke suami harus ditingkatkan. Niatnya sih bukan semata-mata agar suami memberi “imbalan” dengan tidak bersikap neko-neko di luar. Hal tersebut kita lakukan semata-mata sebagai bentuk upaya kita untuk menjaga keluarga, menjaga amanah dari Allah. Dan yakin, ketika niatnya lurus seperti itu (karena Allah), maka Allah pun akan memberikan yang terbaik, menolong kita salah satunya dengan menjaga hati suami.

5. Berterus terang mengenai ketidaknyamanan kepada suami
Jika sang penggoda sudah mulai keterlaluan, kita bisa membicarakannya dengan baik atau berterus terang kepada suami. Tentu bicaranya dengan santai, bukan dengan nada penuh amarah.
Misal, “Mas, aku kok kurang sreg ya sama Fulanah karena menurutku sikapnya ke Mas berlebihan banget. Aku sih percaya Mas lurus-lurus aja. Yang aku khawatirkan nanti kalau ada fitnah dari orang-orang yang hanya lihat dari luar".

6. Jangan beri peluang
Tidak semua orang yang ketika diterima dengan baik akan tahu diri, tidak sedikit juga yang dikasih hati minta jantunvg Salah satu contoh memberi peluang adalah menceritakan kehidupan atau masalah pribadi ke wanita yang ada “rasa” dengan suami kita. Fungsinya buat apa juga? Enggak ada, kan.

7. Upgrade diri
Meng-upgrade diri sebenarnya tidak harus menunggu “lawan” datang. Toh, belajar adalah kewajiban semua orang, Tapi biasanya seseorang akan lebih tersulut untuk belajar lebih baik lagi ketika ada ancaman dari luar. Nah, jadikan momen tersebut sebagai peluang untuk memperbaiki diri dan meningkatkan potensi menjadi istri yang baik untuk suami.

8. Bantu carikan jodoh secara tidak langsung
Kalau memang cukup baik dan peduli, Anda bisa membantu menyadarkannya bahwa di luar sana masih banyak pria single potensial yang bisa dilirik.
“Cantik, karier bagus, cerdas, & penuh semangat, siapa sih laki-laki single di luaran sana yang enggak tertarik. Kalau mau, sekarang juga kamu bisa kok ngedapetinnya tinggal nunjuk aja,” misalnya begini

9. Pasrah dan berdoa kepada Allah Sang Pembolak-balik Hati
Setelah semua usaha dilakukan, terakhir adalah menyerahkannya pada Allah. Dialah yang bisa membolak-balik hati. Kepada siapa lagi kita memohon bantuan kalau bukan ke Allah. Biarlah Allah menyelesaikan setelah segala upaya kita kerahkan. Dia pasti akan memberikan yang terbaik.

Membangun rumah tangga memang tidak semudah membangun rumah makan. Selalu saja ada godaan yang datang silih berganti, salah satunya dari pihak ketiga. Allah sebaik-baik pelindung dan tempat bersandar.

Baca Juga:

Semoga Allah senantiasa memberikan berkah serta hidayah-Nya pada keluarga kita untuk tetap lurus di jalan-Nya. Amin. [Radarislam/ Uo]

Share This !

Related Posts :