Soekarno dan Syekh Yusuf Jadi Pahlawan di Afrika Selatan, Alasannya Membanggakan
Radarislam.com ~ Presiden pertama RI Soekarno memanh boleh dibilang putra terbaik yang dimiliki oleh Tanah Air. Sejumlah negara begitu mengagumi sosok beliau karena idealismenya yang membawa semangat persatuan. Ternyata Soekarno juga dijadikan pahlawan oleh Afrika Selatan. Tak hanya itu, ulama Makassar Syekh Yusuf juga diberi gelar yang sama.
Hal ini diketahui saat Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, berkunjung ke kediaman Presiden ke-5 RI, Megawati Sukarnoputri yang bertempat di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta. Kegiatan tersebut ia lakukan seusai menghadiri KTT Indian Ocean Rim Association (IORA) 2017.
Dalam kesempatan itu, Zuma membahas sejumlah hal dengan Megawati, termasuk sejarah panjang yang telah terjalin antara Indonesia dengan Afrika Selatan. Afrika Selatan telah menjadikan dua orang Indonesia sebagai pahlawan negaranya. Yakni Presiden pertama RI Soekarno dan pejuang dari Kesultanan Gowa Sulawesi Selatan yang dibuang pada masa penjajahan ke Afrika Selatan Syekh Yusuf
Gagasan pemberian gelar pahlawan tersebut muncul ketika Megawati yang kala itu masih menjabat sebagai Presiden RI, melakukan kunjungan ke Afrika Selatan dan bertemu dengan Nelson Mandela.
Pemberian gelar pahlawan kepada Sukarno berkaitan erat dengan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang digelar pada 18 hingga 25 April 1955 di Bandung. Konferensi tersebut memberi dampak bagi Afrika Selatan yang kala itu belum menjadi negara republik.
Hal ini diketahui saat Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, berkunjung ke kediaman Presiden ke-5 RI, Megawati Sukarnoputri yang bertempat di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta. Kegiatan tersebut ia lakukan seusai menghadiri KTT Indian Ocean Rim Association (IORA) 2017.
Dalam kesempatan itu, Zuma membahas sejumlah hal dengan Megawati, termasuk sejarah panjang yang telah terjalin antara Indonesia dengan Afrika Selatan. Afrika Selatan telah menjadikan dua orang Indonesia sebagai pahlawan negaranya. Yakni Presiden pertama RI Soekarno dan pejuang dari Kesultanan Gowa Sulawesi Selatan yang dibuang pada masa penjajahan ke Afrika Selatan Syekh Yusuf
Gagasan pemberian gelar pahlawan tersebut muncul ketika Megawati yang kala itu masih menjabat sebagai Presiden RI, melakukan kunjungan ke Afrika Selatan dan bertemu dengan Nelson Mandela.
Pemberian gelar pahlawan kepada Sukarno berkaitan erat dengan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang digelar pada 18 hingga 25 April 1955 di Bandung. Konferensi tersebut memberi dampak bagi Afrika Selatan yang kala itu belum menjadi negara republik.
"Peristiwa yang sangat penting dan menjadi bagian dari sejarah kemerdekaan Afrika Selatan, ketika pada tahun 1955, para pemimpin Afrika mengikuti Konferensi Asia Afrika di Bandung," kata Ketua Umum PDIP, Hasto Kristiyanto, yang turut mendampingi Megawati bertemu dengan Presiden Zuma dikutip Radarislam.com dari laman Liputan6.com (8/3/2017).
Hasto menjelaskan KAA dengan semangat dasasila Bandung telah membawa spirit kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia Afrika. Soekarno yang menjadi salah satu pelopor dan memiliki peran signifikan dalam KAA 1955, menjadi alasan ia diberikan gelar pahlawan oleh Afrika Selatan.
Sementara itu, Syekh Yusuf dianggap sebagai sosok yang menginspirasi Nelson Mandela, revolusioner anti-apartheid asal Afsel yang mendunia. Seperti dijelaskan Hasto, Nelson Mandela tahan menghadapi penderitaan di penjara selama puluhan tahun karena terinspirasi dari perjuangan Syekh Yusuf.
"Syekh Yusuf rela dibuang dari tanah airnya, hanya karena keyakinan politiknya bahwa Indonesia suatu saat bisa merdeka. Spirit tersebut yang membuat Nelson Mandela bisa bertahan di bawah penderitaan penjara," terangnya.
Syekh Yusuf memiliki nama lengkap Syekh Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati Al-Makasari Al-Bantani, lahir di Gowa, Sulawesi Selatan pada 3 Juli 1626. Syekh Yusuf sempat beberapa kali ditangkap dan diasingkan oleh Belanda. Ia wafat di pengasingan terakhirnya, yakni di Cape Town, Afrika Selatan.
Di Afrika Selatan, ia tetap berdakwah dan memiliki banyak pengikut. Tanah kelahirannya, Makassar bahkan dijadikan nama sebuah kampung di Afrika Selatan. Nelson Mandela menyebutnya sebagai 'Salah Seorang Putra Afrika Terbaik'. Inilah mengapa Syekh Yusuf pantas diberi gelar pahlawan oleh Afrika Selatan.
Baca Juga:
Bagaimana menurut Anda?
Hasto menjelaskan KAA dengan semangat dasasila Bandung telah membawa spirit kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia Afrika. Soekarno yang menjadi salah satu pelopor dan memiliki peran signifikan dalam KAA 1955, menjadi alasan ia diberikan gelar pahlawan oleh Afrika Selatan.
Sementara itu, Syekh Yusuf dianggap sebagai sosok yang menginspirasi Nelson Mandela, revolusioner anti-apartheid asal Afsel yang mendunia. Seperti dijelaskan Hasto, Nelson Mandela tahan menghadapi penderitaan di penjara selama puluhan tahun karena terinspirasi dari perjuangan Syekh Yusuf.
"Syekh Yusuf rela dibuang dari tanah airnya, hanya karena keyakinan politiknya bahwa Indonesia suatu saat bisa merdeka. Spirit tersebut yang membuat Nelson Mandela bisa bertahan di bawah penderitaan penjara," terangnya.
Syekh Yusuf memiliki nama lengkap Syekh Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati Al-Makasari Al-Bantani, lahir di Gowa, Sulawesi Selatan pada 3 Juli 1626. Syekh Yusuf sempat beberapa kali ditangkap dan diasingkan oleh Belanda. Ia wafat di pengasingan terakhirnya, yakni di Cape Town, Afrika Selatan.
Di Afrika Selatan, ia tetap berdakwah dan memiliki banyak pengikut. Tanah kelahirannya, Makassar bahkan dijadikan nama sebuah kampung di Afrika Selatan. Nelson Mandela menyebutnya sebagai 'Salah Seorang Putra Afrika Terbaik'. Inilah mengapa Syekh Yusuf pantas diberi gelar pahlawan oleh Afrika Selatan.
Baca Juga:
- Momen Sejarah Pertemuan Ir Soekarno dan Raja Saud di Saudi Arabia 1955
- Raja Salman Selalu Bertanya Pada Jokowi Mana Cucu Soekarno, Ternyata Ini Penyebabnya
- Foto dan Momen Spesial Antara Raja Salman dengan Presiden Jokowi
Bagaimana menurut Anda?