Subhanallah! Polisi Ini Mengubah Warung Miras Jadi Tempat Pengajian - RadarIslam.com

Subhanallah! Polisi Ini Mengubah Warung Miras Jadi Tempat Pengajian

Radarislam.com ~ Dari kejauhan lantunan suara anak-anak mengaji terdengar nyaring dari rumah kecil berdindingkan kayu tak jauh dari jalanan beraspal. Rumah kecil tersebut adalah taman pengajian Al-Qur'an untuk anak-anak di Kelurahan Baadia, Kecamatan Murhum, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.

Ternyata sebelum menjadi tempat pengajian. Tahun lalu, rumah tersebut merupakan kios minuman keras tradisional. Namun, pada awal Januari 2017, seorang anggota Polres Kota Baubau, Bripka La Ode Astar berhasil mengubah tempat minuman tersebut menjadi tempat pengajian untuk anak-anak.

Astar menceritakan, tempat pengajian tersebut merupakan milik warga setempat bernama La Aefu.

“Awal januari 2015, saya ditugaskan sebagai Bhabinkamtibmas di daerah Kelurahan Baadia. Memang saya melihat tempat itu menjadi tempat jual minuman keras tradisional dan bahkan ada yang datang dari luar untuk beli minuman dan minum di situ,” papar Astar, seperti dikutip Radarislam.com dari laman Kompas.com (6/3/2017).

Adanya tempat minuman tentunya membuat resah bagi warga sekitar. Apalagi, tempat tersebut juga kerap menjadi tempat perkelahian warga yang mabuk minuman keras. Bahkan di siang hari, banyak orang datang untuk minum-minum, sehingga menjadi tontonan anak-anak sekitar.

Ia pun sudah tiga kali menegur pemilik tempat agar berhenti menjual minuman keras, namun sang pemilik, La Aefu tetap saja menjualnya.
“Sampai warga menjadi resah dan menyampaikan ke saya. Saya coba bicara dari hati ke hati sama pemilik tempat, ternyata dia juga ingin beralih jualan lain tapi tidak punya modal. Apalagi dia tak punya pengalaman lain,” tuturnya.

Setelah mendengar cerita pemilik tempat, ia pun merasa iba dan berniat memberikan modal kepada La Aefu agar beralih menjual barang lain, dan tidak menjadikan tempat tersebut berjualan minuman keras lagi.

“Dia saya beri modal untuk usahanya yang lain, modal saya berikan kecil hanya Rp 6 juta. Modalnya ikhlas saya berikan dan tidak ada pengembalian kepada saya. Yang penting, dia berhenti menjual minuman dan tempatnya saya gunakan untuk menjadi tempat pengajian dan teryata dia setuju,” jelasnya

Setelah mendapatkan persetujuan dari La Aefu, akhir tahun 2016, Astar bersama lurah setempat dan warga bergotong-royong merenovasi tempat jualan minuman keras tersebut. Pada awal Januari 2017, tempat yang berukuran 4,5 meter x 7 meter tersebut kini sudah bisa digunakan anak-anak untuk mengaji.

Kini sudah sekitar 90 anak mengikuti pengajian setiap tiga kali seminggu setiap sore. Selain Astar, ada beberapa orang relawan menjadi guru mengaji di tempat tersebut.

Baca Juga:

“Dengan adanya tempat ini warga menjadi senang dan tenang karena tidak ada lagi keributan. Saya bersyukur, dengan adanya tempat pengajian ini ada hasil. Anak-anak sekitar bisa belajar mengaji dengan baik dan akhlaknya juga baik,” tandasnya. [Radarislam/ Kmp]

Share This !

Related Posts :