GP Ansor Jakarta Barat Siap Shalatkan Jenazah Pendukung Calon Gubernur Non Muslim
Radarislam.com ~ Merebak kabar beberapa masjid dan mushola dipasang spanduk atau menyatakan calon gubernur non muslim. Hal ini mengagetkan, Pengurus Ansor Jakarta Barat. Sontak mendapat kabar mengejutkan ini pihak GP Ansor langsung turun tangan.
Dalam sebuah capture diskusi grup WA GP Ansor Jakarta Barat, pengurus Ansor Jakarta Barat menyatakan akan mengurus jenazah khususnya di Jakarta Barat yang ditolak karena perbedaan pilihan politik. Bagi Pengurus Ansor Jakarta Barat, mengurus jenazah muslim adalah fardlu kifayah, yang artinya kewajiban sosial. Jika tidak ada yang mengurus maka dosa akan ditanggung semua oleh orang di wilayah itu.
MUI pun juga telah mengeluarkan pernyataan bahwa mengurus jenazah seorang Muslim hukumnya adalah Fardu Kifayah, yang artinya jika tidak ada seorang pun yang melaksanakannya, semua orang yang bermukim atau bertempat tinggal di daerah tersebut adalah berdosa. Lebih lanjut lagi, MUI juga menyatakan, salah jika menuding atau menghukum pendukung Ahok itu orang Munafik atau Kafir.
Dalam sebuah capture diskusi grup WA GP Ansor Jakarta Barat, pengurus Ansor Jakarta Barat menyatakan akan mengurus jenazah khususnya di Jakarta Barat yang ditolak karena perbedaan pilihan politik. Bagi Pengurus Ansor Jakarta Barat, mengurus jenazah muslim adalah fardlu kifayah, yang artinya kewajiban sosial. Jika tidak ada yang mengurus maka dosa akan ditanggung semua oleh orang di wilayah itu.
MUI pun juga telah mengeluarkan pernyataan bahwa mengurus jenazah seorang Muslim hukumnya adalah Fardu Kifayah, yang artinya jika tidak ada seorang pun yang melaksanakannya, semua orang yang bermukim atau bertempat tinggal di daerah tersebut adalah berdosa. Lebih lanjut lagi, MUI juga menyatakan, salah jika menuding atau menghukum pendukung Ahok itu orang Munafik atau Kafir.
Sahabat Umar bin Khattab pernah mengatakan dulu ketika Rasulullah masih hidup, untuk menilai apakah orang itu munafik atau tidak, itu dijawab dengan turunnya wahyu Allah. Tapi setelah Rasulullah wafat, maka untuk menghukum seseorang itu beriman atau tidak, hanya bisa dilihat dari yang tampak lahirnya, bukan batinnya.
Sebagaimana sabda Nabi:
"Kita hanya menghukum apa yang tampak, dan Allah yang menghukum apa yang tersimpan di hati".
Sikap pengurus Ansor Jakarta Barat ini wajib diapresiasi yang menunjukan ajaran Islam yang ramah, bukan ajaran kebencian yang dilabelkan pada Islam dan masjid-masjid yang saat ini sedang marak.
Baca Juga:
Diketahui, sudah ada dua jenazah yang ditolak oleh masjid dan mushola karena mendukung calon gubernur non muslim semasa hidup. Mereka adalah Hindun bin Raisan (77), tidak dapat dishalatkan di masjid tersebut pada Selasa, (7/3/2017) pekan lalu. Dan juga Siti Rohbaniah yang meninggal pada Kamis (9/3/2017) yang tak bisa disholatkan di salah satu Mesjid daerah Pondok Pinang. [Radarislam/ Bn]
Sebagaimana sabda Nabi:
"Kita hanya menghukum apa yang tampak, dan Allah yang menghukum apa yang tersimpan di hati".
Sikap pengurus Ansor Jakarta Barat ini wajib diapresiasi yang menunjukan ajaran Islam yang ramah, bukan ajaran kebencian yang dilabelkan pada Islam dan masjid-masjid yang saat ini sedang marak.
Baca Juga:
- Kisah Jenazah Nenek Hindun Dilarang Dishalatkan di Mushola Karena Dukung Ahok Semasa Hidupnya
- Lawan Ancaman Ahok, GP Ansor dan Banser NU Siap Siaga Satu Komando Bela KH Maruf Amin
- Tukang Bakso di Tasikmalaya Pakai Sampul Al-Qur’an Untuk Spakbor Motor
Diketahui, sudah ada dua jenazah yang ditolak oleh masjid dan mushola karena mendukung calon gubernur non muslim semasa hidup. Mereka adalah Hindun bin Raisan (77), tidak dapat dishalatkan di masjid tersebut pada Selasa, (7/3/2017) pekan lalu. Dan juga Siti Rohbaniah yang meninggal pada Kamis (9/3/2017) yang tak bisa disholatkan di salah satu Mesjid daerah Pondok Pinang. [Radarislam/ Bn]