Dikira Syuting Program Reality Show dan Dapat Bayaran $100, Siti Aisyah Mengaku Tak Menyangka Terlibat Pembunuhan Kim Jong Nam
Radarislam.com ~ Kasus terbunuhnya kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jon-un, Kim Jong-nam semakin memanas. Tersangka pembunuhannya merupakan dua wanita dan empat pria.
Dalam pembunuhan tersebut, para tersangka ini dikabarkan orang-orang bayaran. Keenam tersangka juga mengaku tak saling mengenal, mereka yang tengah tinggal di Kuala Lumpur direkrut dan diberi pengarahan untuk membunuh Kim Jong-nam oleh seorang agen rahasia Korea Utara.
Dikutip Radarislam.com dari The Telegraph, yang tak kalah menghebohkan adalah salah satu wanita yang menjadi tersangka bernama Siti Aisyah yang berasal Indonesia. Siti menjadi tersangka kedua yang ditangkap pada Selasa (15/2/2017), ia sebenanya tinggal sejak beberapa bulan lalu di salah satu klub malam Kuala Lumpur.
Baik Siti dan tersangka wanita lain yang berasal dari Vietnam, mengaku kepada polisi telah terbujuk untuk menyerang Jong-Nam. Namu mereka mengira itu sebagian dari lelucon. Siti mengatakan ia didekati oleh seorang pria misterius di klub malam tempatnya bekerja. Kemudian pria ini menawarkan uang US$ 100 untuk membantunya mengerjai Kim Jong-nam.
Tapi Siti menerima saja tawaran tersebut karena dia membutuhkan uang. Namun Siti tidak tahu siapa Kim Jong-nam, malah ia mengira mereka adalah kru film di sebuah acara televisi reality show. Dia mengakui kepada polisi telah ditipu untuk mengoleskan racun pada Jong-nam dalam aksi yang dia kira acara reality show.
Berdasar informasi, Siti berasal dari Serang yang sebelumnya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jakarta, sebelum pindah ke Malaysia pada 2013 dengan mantan suaminya sekarang.
Dalam pembunuhan tersebut, para tersangka ini dikabarkan orang-orang bayaran. Keenam tersangka juga mengaku tak saling mengenal, mereka yang tengah tinggal di Kuala Lumpur direkrut dan diberi pengarahan untuk membunuh Kim Jong-nam oleh seorang agen rahasia Korea Utara.
Dikutip Radarislam.com dari The Telegraph, yang tak kalah menghebohkan adalah salah satu wanita yang menjadi tersangka bernama Siti Aisyah yang berasal Indonesia. Siti menjadi tersangka kedua yang ditangkap pada Selasa (15/2/2017), ia sebenanya tinggal sejak beberapa bulan lalu di salah satu klub malam Kuala Lumpur.
Baik Siti dan tersangka wanita lain yang berasal dari Vietnam, mengaku kepada polisi telah terbujuk untuk menyerang Jong-Nam. Namu mereka mengira itu sebagian dari lelucon. Siti mengatakan ia didekati oleh seorang pria misterius di klub malam tempatnya bekerja. Kemudian pria ini menawarkan uang US$ 100 untuk membantunya mengerjai Kim Jong-nam.
Tapi Siti menerima saja tawaran tersebut karena dia membutuhkan uang. Namun Siti tidak tahu siapa Kim Jong-nam, malah ia mengira mereka adalah kru film di sebuah acara televisi reality show. Dia mengakui kepada polisi telah ditipu untuk mengoleskan racun pada Jong-nam dalam aksi yang dia kira acara reality show.
Berdasar informasi, Siti berasal dari Serang yang sebelumnya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jakarta, sebelum pindah ke Malaysia pada 2013 dengan mantan suaminya sekarang.
Namun kabar berhembus, Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, yang menjadi dalang pembunuhan kakak iparnya di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Senin, (13/2/2017) kemarin. Padahal, Jong-nam pernah menulis surat kepada Jong-un untuk membiarkan dia dan keluarganya tetap hidup. Jong-nam merasa dia bukan ancaman bagi kekuasaan diktator Korea Utara tersebut.
Direktur Agen Rahasia Korea Selatan, Lee Byong-ho menuturkan Jong-nam juga pernah lolos saat menjadi target percobaan pembunuhan namun gagal pada 2012 lalu. Setelah itu, Jong-nam menulis surat kepada Jong-un. Dia meminta Jong-un tak lagi menyerang dia dan keluarganya. Jong-nam telah berulang kali menyatakan dia tidak punya ambisi untuk menguasai Korea Utara.
"Tetapi pembunuhan menggunakan racun di Bandara Internasional Kuala Lumpur ini adalah akibat kelainan halusinasi dari Kim Jong-un," tambah Byong-ho.
Pemerintah Korea Utara telah mengirimkan diplomat senior ke Malaysia untuk meminta pihak berwenang tidak melakukan autopsi kepada jasad Kom Jong-nam. Namun permintaan itu telah ditolak oleh Pemerintah Malaysia.
Namun anehnya, seorang juru bicara tidak resmi untuk Pyongyang yang berbasis di Jepang mengklaim Kim Jong-nam sebenarnya tidak mati. Laporan pembunuhan tersebut adalah upaya untuk mendiskreditkan Korea Utara dan mengalihkan perhatian dari kerusuhan politik di Korea Selatan.
Baca Juga:
- Umat Muslim Minta Pemerintah Kanada Turut Lawan Islamfobia dan Rasisme
- Sadis! Bocah Irak Tewas Karena Dihukum Milisi Wanita Isis Karena Alasan Sepele Ini
- Pria Ini Coba Bunuh Diri dan Membakar Kabah, Tapi Lihat Yang Terjadi Selanjutnya
Waduh, kasus pembunuhan yang rumit ya? [Misterikisah/Tt]