Penghafal Qur'an Ini Malah Menjadi Orang Sesat dan Celaka, Ternyata Yang Dilakukannya
Radarislam.com ~ Menjadi hafidz atau penghafal Al-Qur'an menjadi impian bagi umat Islam. Namun jangan sampai malah masuk menjadi golongan orang yang celaka. Hal ini dialami pria penghafal Al-Qur'an yang diberi julukan Al-Muqri.
Suatu hari ia diutus Gubernur Mesir ‘Amr bin ‘Ash untuk menjadi salah satu pengajar al-Qur’an di Bumi Kinanah. Melihat kemampuannya, hal ini disetujui oleh Sayyidina’Umar bin Khaththab,
Dengan senang hati ia berangkat menyebarkan dakwah Islam berlandaskan ilmu al-Qur’an yang dikuasainya kepada siapa saja. Dengan semangat membara ia juga mengajarkan Kalam-kalam Allah Ta’ala kepada umat manusia.
Namun sayang, karena pergaulan yang salah, pikirannya diracuni paham sesat sehingga oleh Nabi Muhammad SAW, ia diberi gelar sosok yang ‘paling celaka’.
Hal ini dikatakan oleh Beliau kepada Sayyidina Ali:
“Orang yang paling celaka dari kaum terdahulu ialah penyembelih unta Nabi Shalih, sedangkan orang yang paling celaka dari umat ini adalah orang yang membunuhmu, wahai ‘Ali!”
Suatu hari ia diutus Gubernur Mesir ‘Amr bin ‘Ash untuk menjadi salah satu pengajar al-Qur’an di Bumi Kinanah. Melihat kemampuannya, hal ini disetujui oleh Sayyidina’Umar bin Khaththab,
Dengan senang hati ia berangkat menyebarkan dakwah Islam berlandaskan ilmu al-Qur’an yang dikuasainya kepada siapa saja. Dengan semangat membara ia juga mengajarkan Kalam-kalam Allah Ta’ala kepada umat manusia.
Namun sayang, karena pergaulan yang salah, pikirannya diracuni paham sesat sehingga oleh Nabi Muhammad SAW, ia diberi gelar sosok yang ‘paling celaka’.
Hal ini dikatakan oleh Beliau kepada Sayyidina Ali:
“Orang yang paling celaka dari kaum terdahulu ialah penyembelih unta Nabi Shalih, sedangkan orang yang paling celaka dari umat ini adalah orang yang membunuhmu, wahai ‘Ali!”
Sabda Nabi terpampang nyata. Al - Muqri yang tak lain adalah Abdurrahman bin Muljam begitu menguasai Al-Qur’an, namun salah menafsirkan. Ia menjadi terjerumus dalam kekeliruannya itu sehingga mengikuti paham Khawarij, yakni kelompok yang menghinakan Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib.
Karena sudah terjerumus paham sesatnya, Abdurrahman bin Muljam tega menikam sepupu, sahabat, sekaligus menantu Rasulullah SAW sebelum.waktu shubuh tiba. Sayyidina Ali pun gugur sebagai seorang syuhada.
Akhirnya Abdurrahman bin Muljam berpaham Khawarij ini pun juga menemui ajalnya. Namun ibarat pepatah, mati satu tumbuh seribu, di akhir zaman ini generasi yang berpikiran sama sesat dengannya semakin banyak.
Jika ada beberapa golongan dari kalangan Syi’ah yang dianggap sesat karena menghina Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq, Sayyidina ‘Umar bin Khaththab, dan Sayyidina ‘Utsman bin ‘Affan serta memuji Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib, sedangkan Khawarij merupakan golongan sesat yang menghinakan Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib hingga mereka membunuhnya.
Menghafal Al-Qur’an merupakan keutamaan namun kita juga perlu waspada. Jangan sampai salah memilih guru sebagai rujukan. Jika salah menafsirkan makna ayat kemudian salah mengamalkannya dengan sesat, ganjarannya adalah neraka jahanam dengan siksaannya yang pedih. Wallahualam.
Baca Juga:
Semoga kita selalu berada dalam lindungan Allah SWT. Aamiin. [Radarislam/ It]
Karena sudah terjerumus paham sesatnya, Abdurrahman bin Muljam tega menikam sepupu, sahabat, sekaligus menantu Rasulullah SAW sebelum.waktu shubuh tiba. Sayyidina Ali pun gugur sebagai seorang syuhada.
Akhirnya Abdurrahman bin Muljam berpaham Khawarij ini pun juga menemui ajalnya. Namun ibarat pepatah, mati satu tumbuh seribu, di akhir zaman ini generasi yang berpikiran sama sesat dengannya semakin banyak.
Jika ada beberapa golongan dari kalangan Syi’ah yang dianggap sesat karena menghina Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq, Sayyidina ‘Umar bin Khaththab, dan Sayyidina ‘Utsman bin ‘Affan serta memuji Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib, sedangkan Khawarij merupakan golongan sesat yang menghinakan Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib hingga mereka membunuhnya.
Menghafal Al-Qur’an merupakan keutamaan namun kita juga perlu waspada. Jangan sampai salah memilih guru sebagai rujukan. Jika salah menafsirkan makna ayat kemudian salah mengamalkannya dengan sesat, ganjarannya adalah neraka jahanam dengan siksaannya yang pedih. Wallahualam.
Baca Juga:
- Kisah Sayyidina Ali Saat Melakukan Jual Beli dengan Malaikat Allah
- Kisah Pendeta Yahudi Yang Memeluk Islam Setelah Gagal Pancing Amarah Rasulullah SAW
- Subhanallah! Di Masjid Inilah, Rasulullah Membuat Perjanjian Dengan Bangsa Jin
Semoga kita selalu berada dalam lindungan Allah SWT. Aamiin. [Radarislam/ It]