Islam Melarang Mendidik Anak Dengan Kekerasan, Ayah Bunda Wajib Tahu atau Begini Akibatnya
Radarislam.com ~ Anak-anak memang perlu didikan dan bimbingan orang tua agar mereka menjadi pribadi yang baik dan berakhlak mulia.
Namun terkadang saat anak-anak kita melakukan kesalahan yang memancing emosi.
Kekerasan biasanya ditempuh untuk mendidik anak agar jera dan tak lagi mengulangi kesalahannya.
Mendidik anak dengan kekerasan sebenarnya dilarang menurut syariat. Hal ini berdampak negatif bagi mereka saat dewasa kelak.
Mendidik anak dengan kekerasan sebenarnya dilarang menurut syariat. Hal ini berdampak negatif bagi mereka saat dewasa kelak.
Larangan Mendidik Anak dengan Kekerasan dalam Islam
Berikut hukuman yang dilarang dalam Islam beserta penjelasannya:
1. Memukul wajah
Dalam Islam dilarang keras memukul wajah anak. Rasulullah SAW bahkan pernah bersabda:
“Jika salah seorang dari kamu memukul, maka hendaknya dia menghindari (memukul) wajah.”
Karenanya jangan sekali-kali menyakitinya anak dengan memukul wajah. Jika masih bisa dinasehati dengan lemah lembut maka lakukan saja. Jangan sampai ia menyimpan dendam terhadap orang tuanya sendiri.
2. Memperlihatkan amarah
Anak akan melihat orang tuanya marah dengan muka masam, mata melotot, dan bicara sangat keras. Padahal perilaku ini tak dibenarkan dalam Islam. Ada baiknya para orang tua menahan amarahnya di depan anak, sebab Rasulullah SAW bersabda:
“Bukanlah orang yang kuat itu diukur dengan kuatnya dia berkelahi, tetapi orang yang kuat adalah yang mampu menahan dirinya ketika marah.”
3. Marah disertai memukul
Kedua hal ini paling dilarang dalam mendidik anak secara Islam. Dikhawatirkan, jika orangtua melakukan hal tersebut maka ia akan lepas kontrol dan meluapkan emosi yang berlebihan. Tak heran banyak kasus kekerasan anak yang kebanyakan pelakunya adalah orang tua mereka sendiri.
Dari Abu Mas’ud al-Badri, dia berkata,
“(Suatu hari) aku memukul budakku (yang masih kecil) dengan cemeti, maka aku mendengar suara (teguran) dari belakangku, ‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud!’
Akan tetapi, aku tidak mengenali suara tersebut kerena kemarahan (yang sangat).
Ketika pemilik suara itu mendekat dariku, maka ternyata dia adalah Rasulullah SAW dan Baginda berkata, ‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud! Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud!’
Maka aku pun melempar cemeti dari tanganku, kemudian beliau bersabda, ‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud! Sesungguhnya Allah lebih mampu untuk (menyiksa) kamu daripada apa yang kami siksakan terhadap budak ini,’ maka aku pun berkata, ‘Aku tidak akan memukul budak selamanya setelah (hari) ini.”
Mengacuhkan, memaki dan membentak jelas sangat bertentangan dengan mendidik anak secara Islami. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Barangsiapa yang terhalang dari sifat lemah lembut, maka dia akan terhalang dari mendapat kebaikan.”
Dari Anas bin Malik, “Aku membantu Nabi selama sepuluh tahun. Demi Allah, beliau tidak pernah berkata kasar kepadaku. Tidak pernah beliau berkata, ‘Mengapa engkau melakukan demikian?’ atau ‘Mengapa tidak engkau melakukan demikian?’” (H.R. Ahmad, Bukhori, Muslim, dan Abu Dawud).
Bersikap kasar akan ditiru anak suatu saat nanti. Untuk itu berusahalah bersikap lemah lembut kepada mereka.
5. Memukul dengan Benda Keras Sehingga Berbekas
Yang terakhir sangat bertentangan dengan tata cara mendidik anak secara Islam da dilarang keras oleh Rasulullah SAW, karena sekeras-kerasnya hukuman hanya menggunakan rotan dan itupun tidak boleh meninggalkan cedera dan bekas pada kulit si anak.
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa makna dari “pukullah” adalah “fadhribuuhunna ghairu mubarrih”, yaitu pukullah dia dengan tanpa membahayakan, seperti bengkak atau berbekas (H.R Muslim).
Baca Juga:
Semoga kita terhindar dari godaan setan dalam mendidik anak-anak sehingga menjadi orang tua yang dimuliakan oleh mereka. Amiin [Radarislam/ Ui]
“(Suatu hari) aku memukul budakku (yang masih kecil) dengan cemeti, maka aku mendengar suara (teguran) dari belakangku, ‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud!’
Akan tetapi, aku tidak mengenali suara tersebut kerena kemarahan (yang sangat).
Ketika pemilik suara itu mendekat dariku, maka ternyata dia adalah Rasulullah SAW dan Baginda berkata, ‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud! Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud!’
Maka aku pun melempar cemeti dari tanganku, kemudian beliau bersabda, ‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud! Sesungguhnya Allah lebih mampu untuk (menyiksa) kamu daripada apa yang kami siksakan terhadap budak ini,’ maka aku pun berkata, ‘Aku tidak akan memukul budak selamanya setelah (hari) ini.”
4. Bersikap sangat kasar
Mengacuhkan, memaki dan membentak jelas sangat bertentangan dengan mendidik anak secara Islami. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Barangsiapa yang terhalang dari sifat lemah lembut, maka dia akan terhalang dari mendapat kebaikan.”
Dari Anas bin Malik, “Aku membantu Nabi selama sepuluh tahun. Demi Allah, beliau tidak pernah berkata kasar kepadaku. Tidak pernah beliau berkata, ‘Mengapa engkau melakukan demikian?’ atau ‘Mengapa tidak engkau melakukan demikian?’” (H.R. Ahmad, Bukhori, Muslim, dan Abu Dawud).
Bersikap kasar akan ditiru anak suatu saat nanti. Untuk itu berusahalah bersikap lemah lembut kepada mereka.
5. Memukul dengan Benda Keras Sehingga Berbekas
Yang terakhir sangat bertentangan dengan tata cara mendidik anak secara Islam da dilarang keras oleh Rasulullah SAW, karena sekeras-kerasnya hukuman hanya menggunakan rotan dan itupun tidak boleh meninggalkan cedera dan bekas pada kulit si anak.
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa makna dari “pukullah” adalah “fadhribuuhunna ghairu mubarrih”, yaitu pukullah dia dengan tanpa membahayakan, seperti bengkak atau berbekas (H.R Muslim).
Baca Juga:
- Saat Si Kecil Bertanya Kenapa Harus Sholat, Zakat dan Puasa, Begini Jawabnya
- 7 Rahasia Mendidik Anak, Orang tua Coba Terapkan Trik Sederhana ini
- Anak Suka Membantah Itu Berpotensi Jadi Pemimpin, Lakukan Cara Ini!
Semoga kita terhindar dari godaan setan dalam mendidik anak-anak sehingga menjadi orang tua yang dimuliakan oleh mereka. Amiin [Radarislam/ Ui]