Tanpa 2 Lengan, Pak Guru Untung Tetap Semangat Mengajar Meski Hanya digaji Rp 300 Ribu
Radarislam.com ~ Keterbatasan fisik mungkin hal yang cukup berat untuk
dialami oleh seseorang. Namun tak sedikit juga orang yang menderita
keterbatasan fisik namun tetap beraktivitas seperti manusia normal pada
umumnya. Kita sendiri mungkin sering melihat orang berkebutuhan khusus sanggup
memberikan motivasi pada orang lain.
Satu dari sekian banyak kisah inspiratif yang bisa
dijadikan teladan adalah kisah Bapak Untung. Fisik Pak Guru Untung yang tak sempurna, namun kegigihannya luar biasa. Dia lah pengajar yang mempunyai
keterbatasn fisik dan tidak memiliki lengan. Walaupun tanpa lengan, dia tetap
mengajar secara gigih.
Kekurangan fisik Pak Guru Untung tak lantas membuatnya
menjadi lemah. Dia tetaplah seorang yang optimis dan tetap bekerja dnegan giat
seperti orang normal pada umumnya. Profesinya yang mulia sebagai seorang guru
MI dia jalani sepenuh hati tanpa keluhan.
Pak Untung merupakan salah satu guru honorer yang masih
aktif mengajar pada MI Miftahul Ulum Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Kerja keras dan perjuangan Pak Untung ditunjang oleh
kakinya yang mampu menggantikan fungsi tangannya. Dia tidak kalah dengan
orang-orang normal pada umumnya. Jemari kaki Pak Untung sangat mahir memainkan
laptop. Dia tidak canggung menggunakan laptop sebagai guru. Pak Untuk pun
sangat lihai menuliskan ayat-ayat Al Quran untuk anak didiknya.
Satu hal lagi yang membuat kita semestinya salut dengan
Pak Untung yaitu ketika gajinya yang minim sama sekali tak membuatnya berhenti
mengabdi. Sebagai honorer, Pak Untung mendapatkan gaji Rp 300 - 500 ribu tiap
bulannya dari hasil mengajar. Dengan jumlah gaji yang minim, Pak Untung tidak
mungkin mengandalkan gaji itu sepenuhnya. Dia juga mengajar pada Musholla di
dekat rumah setelah mengajar di sekolah. Dia juga memelihara ternak seperti bebek dan ayam
untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Ketika ditanya apakah gajinya cukup untuk hidup sebulan,
Pak Untung hanya menjawab bahwa dia sudah mengikhlaskan dirinya untuk dunia pendidikan.
Pengabdiannya di sekolah akan dijadikan sebagai ladang amal yang kelak akan
diambil di akhirat. [Radar Islam/ Berbagai Sumber]