Mengintip Perkampungan Asmara di Jawa Barat yang Bikin Heboh karena Biaya Nikahnya Murah
Radarislam.com ~ Siapa yang mengira bahwa terdapat kampung di kawasan
Subang, Jawa Barat yang menjadi favorit bagi mereka yang merupakan pejabat
kelas bawah atau mereka yang ingin memiliki istri serta anak-anak dengan biaya murah. Lelaki itu bisa meninggalkan istri dan anak-anak mereka di sini
kapan pun jika mereka sudah merasa bosan. Inilah sebabnya kampung ini disebut dengan Perkampungan Asmara.
Di desa yang cukup unik ini wanitanya menerima
pria mana saja dari luar desa yang mau menikahi wanita di desa dengan
cara nikah Siri. Bahkan beberapa rumah di desa ini banyak dijadikan
untuk melakukan Nikah Siri.
Di kampung itu tampak sekelompok ibu sedang bercengkerama sambil menunggui anak-anak mereka bermain. Mereka tampak mengobrol sambil menyusui bayi. Sepintas, kampung sangat damai. Namun sayang banyak orang iseng dari Jakarta yang datang kemari.
Di kampung itu tampak sekelompok ibu sedang bercengkerama sambil menunggui anak-anak mereka bermain. Mereka tampak mengobrol sambil menyusui bayi. Sepintas, kampung sangat damai. Namun sayang banyak orang iseng dari Jakarta yang datang kemari.
Salah satu penghuni kampung tersebut sebut saja EJ (27). Dia
punya wajah yang cantik dan hidung yang mancung. Tubuhnya agak gemuk. Kamar EJ
menghabiskan lebih dari setengah ruangan. Banyak foto yang dipajang di
dindingnya. Namun tak ada fotonya dengan mantan suami kedua yang merupakan
anggota TNI. Yang ada hanya foto anaknya yang masih TK. EJ bercerai sebanyak
dua kali. Dia memiliki anak dari suami keduanya yang dininikahi secara siri.
Dia siap untuk menikah lagi. suami keduanya itu juga
diizinkan untuk tinggal dirumahnya jika dia datang berulang kali. “Saya juga butuh soalnya,” ujar EJ seperti dikutip Radarislam.com dari laman Tribunnews.com (3/2/15).
Sementara di desa lainnya, IS (28) tampak kebingungan. Terhitung
sudah setahun, suaminya tak datang mengunjunginya. Pendapatannya Rp 1 juta per
bulan pun dihentikan. Ponsel suaminya juga tidak bisa dihubungi.
“Biasanya dia datang satu atau dua kali sebulan. Setiap kali
kemari, dia mengendarai Starlet atau Taft. Dia menggantungkan seragam polisi di
belakang mobilnya. Di tahun pertamanya, dia melakukan banyak hal. Dia membetulkan
rumah milik keluarga saya. Dia juga memasang keramik untuk agar bisa
dimanfaatkan sebagai toko kelontong,” ujarnya.
Selain itu, ada pula TT (32) yang menikah siri dengan
seorang pria dari Jakarta. Dia juga menikah dengan seorang pengacara asal
Jakarta. Namun nasib TT lebih mujur karena sang suami siri yang bernama Edu
masih datang mengunjunginya secara rutin. Dia juga mengirim uang setiap bulan.
[Radar Islam/ Tribunnews]