Lawanlah Sihir dengan Muawidzatain, Ini Penjelasannya - RadarIslam.com

Lawanlah Sihir dengan Muawidzatain, Ini Penjelasannya

Radarislam.com ~ Mu’awwidzatain terdiri dari dua surah Madaniyah yaitu surat al falaq dan Annas yang mempunyai sebelas jumlah ayat iaitu lima ayat dalam Surah Al-Falaq dan enam ayat lagi dalam Surah An-Naas. Kedua-dua surah yang bermaksud ‘seluruh makhluk’ dan ‘manusia’ ini juga dipanggil “Mu’awwidzatain” atau “ta’awwudz, karena berisi permohonan perlindungan

Surah tersebut diturunkan ketika Nabi Muhammad SAW selalu berdoa kepada Allah SWT untuk memohon perlindungan dari kejahatan manusia, syaitan dan juga jin setelah disihir oleh orang Yahudi.

Imam Suyuthi dalam kitabnya yang berjudul Lubabun Nuqul fi Asbabin Nuzul bercerita bahwa suatu ketika Rasulullah SAW sakit parah. Kemudian, dua malaikat datang kepadanya hendak memeriksa penyakit yang diderita oleh Rasulullah SAW tersebut. Satu malaikat sedang duduk di kakinya dan yang lain duduk di kepalanya.

Malaikat yang berada di dekat kaki Rasulullah pun berkata kepada malaikat yang ada di sebelah kepala Rasulullah “Apa yang kamu lihat?”

“Ia (Rasulullah) terkena gendam,” dia menjawab.

“Apakah itu gendam?” tanya dia.
“Gendam itu sihir,” jawabnya.

“Siapa yang membuat sihir kepada Rasul?”

Malaikat yang berada di kaki menjawab “Labid bin al-A’sham al-Yahudi. Sihir itu berupa gulungan yang disimpan di sumur keluarga fulan di bawah batu. Suruh seseorang datang untuk mengambil gulungan di bawah sumur itu kemudian bakarlah!”

Rasulullah SAW mengutus Ammar bin Yasir dan kawan-kawannya untuk pergi ke sumur tersebut. Sampai di sana, mereka kaget karena melihat sumur yang berwarna merah. Setelah berusaha mencari di dalam sumur, gulungan itu kemudian ditemukan. 

Gulungan itu dibakar sesuai dengan petunjuk dan terlihat sebelas simpul yang tidak bisa dibuka dengan tenaga. Rasulullah SAW kemudian menerima wahyu yaitu al falaq dan an nas. Setiap sang Rasul membaca dua surat tersebut, satu simpul terbuka dan demikian seterusnya sampai sebelas kali. Kisah ini juga diriwayatkan oleh Imam Al Baihaqi dalam kitabnya Dalailun Nubuwwah.

Baca Juga:

Itulah fadhilah surat terakhir dalam Al Quran. Ini menunjukan kemukjizatan AL Quran yang jika dibaca dan diniati dengan benar akan memiliki keistimewaan. Al Quran adalah al muta’abbad bitilawatihi’ yang jika dibaca akan bernilai ibadah. Demikian juga dianjurkan oleh sebagian ulama agar terus membaca kedua surat tersebut dalam kesempatan khususnya saat menghadapi malam dan siang. [Radarislam/ Nu Online]

Share This !

Related Posts :