Dapat Protes, Malaysia Larang Ceramah Dr Zakir Naik

“Dia dilarang berdakwah di
sini demi kepentingan umum sekaligus menjaga perasaan dari kelompok non Muslim
yang tinggal di Malaysia,” ungkap Inspektur Jenderal Tan Sir Khalid Abu Bakar
lewat akun Twitternya seperti yang dilansir dari Asian Correspondent, Selasa (12/4/2016).
Sementara itu, pihak
penyelenggara yang turut mengundang Naik sebagai pembicara mengatakan hal yang
berbeda. Penanggung jawab acara itu, Abu Shariz Sarajun Hoda, warga Malaysia menyambut
Zakir dengan baik dan mereka juga senang kalau dia membagikan ilmu agamanya di Malaysia.
Zakir Naik adalah tokoh
agama yang kontroversial. Dia sering menantang debat pemuka agama yang
lainnya dengan gaya keras dan menjatuhkan. Dia sempat dituduh membawa materi khotbah yang
isinya mendukung ideologi kelompok teroris Al Qaedah.
Sebelumnya, dokter medis ini juga sudah dilarang ceramah
di dua negara lainnya yaitu Inggris dan Kanada. Bahkan di negara asalnya sendiri, disalah satu universitas Islam terkemuka bernama Darul Uloom Deoband yang terletak di Uttar Pradesh India, telah mengeluarkan beberapa fatwa diantaranya agar umat islam menghindari ceramah Dr. Zakir Naik.
“Saya tidak setuju dengan pendekatan polemik (yang dilakukan)nya. Islam adalah agama dialog. Sejauh sumber yang bersangkutan, ia memiliki garis ideologi Salafi (Wahabi),” ungkap Akhtarul Wassey, profesor studi Islam di Jamia Millia Islamia.
Zakir Naik memang dianggap berfaham Salafi-wahabi yang mengacu kepada gerakan fundamentalis dan agresif dalam Islam meski menurut Wassey sendiri, Zaikir Naik tidak lantas terang terangan menunjukkan hal itu dalam khotbah-khotbahnya.
Zakir memang sering menulis buku mengenai Islam serta membandingkan kesamaan ajaran antara Islam dengan agama lain. Banyak non muslim yang tertarik dan penasaran dengan islam kemudian menjadi muallaf ketika menghadiri khutbahnya, tapi disisi lain, ceramahnya lebih banyak menyakiti pemeluk agama lain dan memicu kemarahan (*)
Baca juga:
- Banyak Guru Dipidanakan, Kini Muncul Surat Perjanjian Sekolah
- Beli Token Listrik? Jangan Buang Slipnya. Ini Alasannya
“Saya tidak setuju dengan pendekatan polemik (yang dilakukan)nya. Islam adalah agama dialog. Sejauh sumber yang bersangkutan, ia memiliki garis ideologi Salafi (Wahabi),” ungkap Akhtarul Wassey, profesor studi Islam di Jamia Millia Islamia.
Zakir Naik memang dianggap berfaham Salafi-wahabi yang mengacu kepada gerakan fundamentalis dan agresif dalam Islam meski menurut Wassey sendiri, Zaikir Naik tidak lantas terang terangan menunjukkan hal itu dalam khotbah-khotbahnya.
Zakir memang sering menulis buku mengenai Islam serta membandingkan kesamaan ajaran antara Islam dengan agama lain. Banyak non muslim yang tertarik dan penasaran dengan islam kemudian menjadi muallaf ketika menghadiri khutbahnya, tapi disisi lain, ceramahnya lebih banyak menyakiti pemeluk agama lain dan memicu kemarahan (*)
Baca juga:
- Banyak Guru Dipidanakan, Kini Muncul Surat Perjanjian Sekolah
- Beli Token Listrik? Jangan Buang Slipnya. Ini Alasannya